PEKANBARU, GORIAU.COM - Tim Panahan Riau berhasil keluar sebagai juara umum pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panahan antar Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) yang digelar pada 13-17 Oktober 2014 di Lapangan eks MTQ Pall Merah, Jambi.

Riau berhasil membukukan 6 medali emas, 5 perak dan 4 perunggu. Satu-satunya medali yang tidak bisa direbut Riau berasal dari nomor compound.Dikarenakan memang keterbatasan peralatan saat ini. "Alhamdulillah kita juara umum, namun sayang pada nomor compound kita tidak bisa meraih apa-apa, karena kekurangan peralatan," kata Pelatih Panahan PPLP Riau, Muslim kepada GoRiau.com, Jumat (17/10/2014).Posisi kedua peraihan medali Kejurnas antar-PPLP 2014 direbut oleh Yogyakarta dengan merebut empat medali emas, empat perak dan empat perunggu, di posisi ketiganya direbut oleh Jawa Tengah dengan meraih empat medali emas dan dua perak.Pada posisi keempat ditempati oleh DKI Jakarta yang merebut empat medali emas, satu perak dan lima perunggu dan tuan rumah Jambi menduduki peringkat lima nasional dengan tiga medali emas, dua perak dan satu perunggu.Sedangkan di posisi keenam diduduki Sekolah Olahraga Internasional (SKOI) Kalimantan Timur dengan merebut tiga medali emas dan satu perak.Di posisi ketujuh diduduki Lampung dengan merebut satu medali emas dan tiga perak kemudian diposisi kedelapan diduduki Jawa Barat dengan merebut satu medali emas dan dua perak.Tim panahan Aceh dan Bogor masing-masing merebut dua perak dan tiga perunggu dengan menduduki peringkat sembilan dan sepuluh.Kutai Kartanegera juga meraih dua perak dan satu perunggu dengan menduduki peringkat sebelas dan diperingkat duabelas ada Kalimantan Barat diposisi tiga medali perunggu.Sedangkan tim panahan Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Pekanbaru dan Samarinda pada Kejurnas tahun ini gagal merebut medali.Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau sendiri memberangkatkan 13 atlet andalannya pada iven tahunan ini. Sebenarnya pelaksanaan iven ini mengalami keterlambatan dari jadwal resmi.Dimana hanya dipadatkan pada 15-16 Oktober 2014. Dikarenakan kondisi Provinsi Jambi yang tengah dilanda kabut asap, membuat bandara ditutup sementara."Banyak atlet-atlet daerah lain mengalami keterlambatan karena kabut asap yang membuat sejumlah penerbangan tidak bisa sesuai jadwal," terang Muslim.***