PEKANBARU, GORIAU.COM - Berbagai Elemen Gerakan Mahasiswa dan Organisasi Kepemudaan berkumpul di Sekretariat BEM Universitas Riau untuk mendiskusikan tentang 6 bulan kinerja Annas maamun sebagai Gubernur Riau, Rabu sore (27/08 2014). Hasilnya, beberapa point mendapat angka merah.

Diskusi yang dipimpin langsung oleh Presiden Mahasiswa Universitas Riau Zulfa Hendri untuk membicarakan tentang berbagai isu terkini yang ada di Provinsi Riau berkaitan dengan kinerja Gubernur Riau Annas Maamun.

Dari hasil diskusi yang dilakukan lebih dari 3 jam ini, seluruh elemen gerakan sepakat bahwa ada masalah yang perlu dikritik, dan dicarikan solusinya berkaitan dengan kinerja dan sikap Gubernur Annas Maamun.

Munawir sebagai Ketua Umum HMI Badko mengatakan bahwa 6 bulan kepemimpinan Annas Mamun ada isu yang menarik perhatian publik dan harus mendapatkan klarifikasi dari pihak terkait. Yaitu berkaitan dengan adanya laporan dari tokoh masyarakat tentang dugaan tindakan tidak bermoral berupa pelecehan seksual.

Sementara itu Nofri Andri Yulan Ketua Umum KAMMI Pekanbaru memandang dari sikap arogansi anti kritik yang sering ditunjukan oleh Gubernur Riau Annas maamun, seperti saat Annas Maamun memaki wartawan yang hendak mewawancarainya, kemudian pengusiran wartawan yang ingin mendapatkan berita.

''Bahwa jelas salah satu tuntutan reformasi yang telah berjalan belasan tahun yang lalu adalah kebebasan pers dan sikap yang ditunjukan oleh gubernur Riau Annas Maamun diawal periodenya mengarah ke sikap Otoriter,'' jelasnya.

Menteri Sosil Politik BEM UNRI Suyeni, juga ikut berkomentar ia mengingatkan jangan sampai mandat rakyat Riau yang diberikan kepada Annas Maamun menjadikannya lupa diri dan ingin mendapatkan kekuasaan yang benar-benar sempurnah, salah satunya adalah penempatan pejabat yang diambil dari kerabat Gubernur di berbagai jabatan strategis yang ada di provinsi Riau. Ini sudah mengarah ke Nepotisme meskipin setiap orang berhak menduduki posisi itu asalkan berkompeten.

Presiden Mahasiswa Universitas Riau, Zulfa Hendri menyimpulkan bahwa tujuan diadakan diskusi ini bukanlah untuk mencari-cari kesalahan gubernur, tidak juga mencari kebaikan dan keberhasilan gubernur.

''Sebagai elemen gerakan mahasiswa kami menyatakan sikap sebagai Oposan pemerintah, kami berada dijalur oposisi yang netral. Jika gubernur salah kami yang akan mengingatkan dan memang dari hasil diskusi hari ini jelas ada suatu sikap yang menurut kami kurang pas dilakukan oleh gubernur Riau Annas Maamun. Dan kami mengharapkan ada perbaikan yang harus cepat dilakukan oleh gubernur Riau, dan kami perlu mengigatkan bahwa tidak ada celah tirani di negara demokrasi,'' tutupnya. (rls)