PEKANBARU, GORIAU.COM - Titik kebakaran hutan dan lahan di berbagai wilayah kabuapaten/kota di Provinsi Riau dikabarkan terus meningkat. Bahkan Satelit Modis Terra dan Aqua terakhir mendeteksi kemunculan 205 titik panas (hotspot).

Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau pada Jumat (25/7/2014) malam menyatakan, titik panas terbanyak berada di Kabupaten Rokan Hilir yakni mencapai 107.Jumlah tersebut meningkat signifikan dibandingkan sehari sebelumnya dimana di Rikan Hilir hanya ada 47 titik.Sementara itu di Kota Dumai yang sebelumnya hanya ada 12 titik hari ini juga meningkat drastis menjadi 41 titik yang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan.Pertumbuhan "hotspot" dikabarkan juga meningkat di Kabupaten Bengkalis yang saat ini telah mencapai 18 titik dari satu titik dihari sebelumnya.Kemudian di Kabupaten Rokan Hulu yang tadinya hanya terekam keberadaan dua titik panas, terakhir meningkat menjadi 14 titik dan di Pelalawan saat ini telah ditemukan 13 "hotspot" dari Begitu juga di Kabupaten Kampar yang sebelumnya hanya terekam keberadaan enam titik panas, hari ini meningkat jadi delapan titik, sementara di Indragiri Hulur hanya ada dua titik, menurun dibandingkan sebelumnya yang sempat muncul enam titik.Keberadaan titik panas paling sedikit ada di dua kabupaten meliputi Kepulauan Meranti hingga Indragiri Hilir, masing-masing hanya ada satu titik panas.Kondisi berbeda ditunjukkan hasil rekaman Satelit NOAA 18 milik Amerika Serikat, dimana untuk di Sumatera hanya ada 11 titik dan di Riau cuma tujuh.Tujuh titik panas menurut NOAA 18 tersebar di sejumlah wilayah kabupaten.kota, seperti Dumai ada tiga titik, Rokan Hulu ada dua titik, kemudian Bengkalis serta Rokan Hilir masing-masing hanya ada satu "hotspot".Titik panas (hotspot) merupakan hasil rekaman satelit dari suhu udara di atas 40 derajat celsius yang patut diduga sebagai peristiwa kebakaran hutan dan lahan.Sepanjang 2014, di berbagai wilayah kabupaten/kota di Riau telah terjadi peristiwa tersebut, mengakibatkan sedikitnya 25 ribu hektare hutan dan lahan hangus dan menghasilkan asap yang mencemari ruang udara di sebagian wilayah.Gubernur Riau Annas Maamun sebelumnya telah meminta seluruh bupati dan wali kota yang daerahnya banyak terdapat titik panas agar langsung mengambil sikap antisipasi.Gubernur juga telah meminta agar pimpinan daerah kabupaten/kota itu untuk mengumpulkan para camat, kepala desa/lurah untuk segera melakukan upaya pemadaman jika terdapat titik kebakaran hutan dan lahan di wilayahnya.Untuk Kabupaten Rokan Hilir, daerah kampung halaman Annas, yang terdapat paling banyak titik kebakaran lahan, dia juga telah mengutus Wakil Gubernur Arsyadjuliandi Rachman beserta Kapolda Brigjen Condro Kirono untuk mengumpulkan para kades. (fzr)