PEKANBARU - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman mendampingi Duta Besar Norwegia Stig Traavik, Conselor Climate and Forest Oyvino Dahl dan Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead meninjau pembuatan sumur artesis di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau.

"Selamat datang kepada rombongan pak gubernur, Dubes Norwegia dan pak Nazir Foead. Mari sama-sama kita saksikan pemasangan sumur bor. Sumur ini dapat memudahkan ketersediaan air saat pemadaman kebakaran di lahan gambut," ungkap Asisten II Setdakab Kampar, Nurbit, ketika membuka acara penyambutan rombongan Plt Gubri dan Dubes Norwegia, Selasa (3/5/2016) di Kampar.

Sesampainya di Desa Rimbo Panjang, rombongan disuguhkan aksi pembuatan sumur artesis atau yang kerap disebut sumur bor disebuah lahan gambut. Dijelaskan oleh Masyarakat Peduli Api (MPA), pembuatan sumur artesis tersebut memakan waktu hingga 1,5 jam.

Saat demonstrasi pembuatan sumur artesis itulah, Dubes Norwegia sempat mencoba ikut memompa sumur. Ia ingin mencoba serangkaian tahap pembuatan sumur yang dinilainya sangat bermanfaat tersebut.

Sementara itu, Kepala BRG, Nazir Foead menjelaskan, Rimbo Panjang merupakan daerah yang rawan kebakaran lahan gambutnya. Untuk itulah, pemasangan 50 unit sumur bor tersebut diharapkan dapat menjadi jalur cepat penanganan restorasi.

"BRG merestorasi gambut menggunakan dua cara, yaitu pertama dengan memberikan respon cepat aksi restorasi pada lokasi-lokasi penting rawan kebakaran lahan dan hutan. Kemudian, cara kedua diprogramkan melalui rencana aksi restorasi gambut," jelasnya. ***