PEKANBARU, GORIAU.COM - Disbun Riau terus memberikan alternatif terbaik dalam bidang agribisnis khususnya sektor perkebunan bagi petani yang ada di Riau. Untuk yang dikembangkan saat ini yaitu komoditas lada. Lada, yang lebih kita kenal dengan nama merica sekarang ini dikembangkan dalam bentuk pilot project di laboratorium lapangan disbun riau yang ada di Desa Kualu Nenas.

Setelah Disbun Riau mengekspos kegiatan pilot project tersebut sudah banyak petani swadaya yang mengaku tertarik untuk mengembangkan tanaman ini. Dan mereka bersedia untuk dijadikan mengujicoba tanaman lada di lahan yang mereka miliki. Untuk itu, Disbun Riau menyambut baik permintaan petani tersebut dan melibatkan petani swadaya di Riau.

Hal itu diungkapkan oleh Kadisbun Riau, Drs H Zulher MS, saat dihubungi melalui via telepon, Minggu (1/2/2015). Zulher mengaku senang jika ada petani yang mau membantu Disbun Riau untuk mengujicoba tanaman ini dilahan mereka.Dia berharap dengan semakin banyak pilot project maka akan memberikan gambaran yang lengkap tentang pengembangan budidaya lada di Riau.

''Sekarang sudah ada beberapa orang petani yang tertarik dan mungkin juga akan bertambah ke depannya. Kita sangat senang dengan ketertarikan petani untuk menanam tanaman lada di Riau,'' ujar Zulher.

Dia menyebutkan bahwa tanaman lada dapat ditanam di berbagai pola penanaman. Lada bisa dijadikan sebagai tanaman sela pada sistem polikultur, dapat juga sebagai tanaman monokultur maupun tanaman pekarangan. Dengan bantuan petani maka gambaran budidaya tanaman lada di Riau akan dapat diidentifikasikan lebih mudah.

''Kita akan sebarkan pilot project ini pada ketiga kondisi tanam tersebut. Dan kita akan lebih mudah untuk mengidentifikasikannya kelak sebagai bahan evaluasi jika tanaman lada jadi atau tidaknya kita galakkan di Riau,'' ujar Zulher.

Ketertarikan petani itu menurut Zulher tidak terlepas dari prospeknya tanaman lada ini. Dia menyebutkan satu hektar tanaman lada dapat menghasilkan hingga 300 juta per tahunnya dan itu mengalahkan tanaman kelapa sawit yang hanya 10 persen dari hasil tanaman lada tersebut.

''Dan juga, kelebihan tanaman lada ini dapat menjadi tanaman pekarangan dan tanaman hias. Apalagi untuk petani kita yang kebanyakan hanya memiliki lahan sedikit. Tentu pengembangan tanaman lada jauh lebih prospek,'' ujar Zulher. (rls)