PEKANBARU, GORIAU.COM - Secara mengejutkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau seperti menarik kembali ucapannya beberapa waktu lalu. Dimana tidak akan menyertakan modal untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Tetapi sekarang, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman menyatakan akan menyuntik modal untuk Bank Riau-Kepri sebesar Rp300 miliar untuk Bank Riau-Kepri (BRK).

Penyertaan modal tersebut, dikatakan Andi, berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) BRK di Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Dimana nantinya anggaran sebesar itu akan dicairkan secara bertahap.

Namun dikatakannya, penyertaan modal tersebut bukan membuat BRK 'duduk santai' mengoperasikan anggaran tersebut, tetapi harus bisa memberikan pemasukan yang lebih besar lagi. "Kita akan siapkan landasan hukumnya," kata Andi Rachman.

Pemprov Rias sebagai pemegang saham terbesar tetap meminta pihak manajemen BRK untuk tetap mencari pemasukan anggaran lain. Hal ini menurut Andi, disebabkan karena semua pemerintahan daerah tingkat provinsi, kabupaten, dan kota di Riau maupun Kepulauan Riau, ikut terkena dampak penurunan dana bagi hasil (DBH) sektor migas.

Akibatnya, banyak anggaran daerah yang menurun dan tentu akan memengaruhi rasio angka kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) di bank daerah itu.

"Jadi untuk menyiasati kondisi ini, manajemen harus melakukan langkah strategis untuk meningkatkan pemasukan modal dari dana pihak ketiga (DPK)," katanya.***