PEKANBARU, GORIAU.COM - Turunnya prestasi Riau dari peringkat 3 menjadi 5 pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XII, Jakarta 14-20 September 2013 lalu mendapat kritikan. Kontingen harus bertanggungjawab terhadap prestasi yang merosot tersebut.

Demikian diungkapkan salah seorang sesepuh olahraga Riau, Umar Said, Senin (23/9/2013). Pada Popnas XI lalu, Riau menduduki peringkat tiga dan saat pemberangkatan tim, kontingen juga ''sesumbar'' bisa mempertahankan posisi tiga besar.

''Kegagalan itu disebab tidak seriusnya pembinaan dan latihan atlet yang diterjunkan ke Popnas XII tersebut,'' ujarnya sambil mengatakan untuk menghadapi event tersebut seharusnya kontingen melaksanakan training centre (TC).

Umar Said juga menegaskan, kalau dilihat dari sisi dana, rasanya tidak mungkin terjadi penuurunan begitu drastis. Sebab, setiap tahunnya lewat pengesahan APBD, dana yang diperoleh cukup besar untuk ''melahirkan'' atlet Riau yang berprestasi.

Sementara itu terpisah, terkait hal kegagalan ini dikonfirmasi kepada mantan Kepala UPT Pelatihan Doni Apriadi mengatakan, kegagalan itu memang harus dijadikan untuk evaluasi. Sebab jika tidak adanya evaluasi, tentu kegagalan tersebut akan terus terjadi.

''Ini terletak dari kemampuan. Jika atlet yang dikirim tidak punya kemampuan, tapi dipaksakan juga maka akan berdampak seperti sekarang ini. Karenanya hanya melalui evaluasi, pembinaan serius terhadap atlet tersebut akan diketahui kemampuan,'' kata Doni yang diketahui pada Popnas XI di Riau mendapatkan peringkat ke 3 dengan raihan sebanyak 30 emas, 27 perak, 24 perunggu.

Sekedar diketahui, Popnas XII di Jakarta, kontingen Riau berada di posisi ke-6. Rincian medali diperoleh yakn sebanyak 10 emas, 12 perak, 18 perunggu. (rdi)