PEKANBARU, GORIAU.COM - PSPS berhasil mengawali kiprahnya di babak 16 besar Liga Indonesia Divisi Utama dengan manis. Tiga poin diamankan saat laga menjamu PSGC Ciamis di Stadion Kaharuddin Nasution, Selasa (2/9/2014).

Skor 3-2 cukup memberikan modal bagi PSPS untuk menghadapi tantangan selanjutnya. Ifrawadi berhasil menyarungkan dua gol pada babak pertama, menyusul sang kapten Novrianto di babak kedua. Sementara dua gol PSGC Ciamis diborong Linekers.

Jalannya Pertandingan

Sejak kick off babak pertama berbunyi, kedua tim bermain relatif dalam tempo lamban. Kedua tim tampak masih membaca kekuatan satu sama lain, alhasil bola hanya berkutat di lini tengah.

Tim tamu mencoba menguasai ritme permainan. Menit ketiga laga berjalan, Erwin Ramdani berhasil mengecoh pemain belakang PSPS, namun sayang tendangannya masih lemah dan melebar kesisi kanan gawang.

Menit ketujuh, giliran PSPS menekan, kali ini Firman Septian yang melakukan penetrasi dari sisi kiri melepaskan umpan krosing ke kotak penalti lawan, sayang tendangan kerasnya masih bisa ditepis penjaga gawang tim asal Jawa Barat ini.

Meskipun diperkuat dua pemain asing, Moris Power dan Emile Linkers, tidak membuat nyali anak-anak Askar Bertuah ciut, justru tuan rumah berhasil memberikan tekanan kepada tamunya itu.

Buktinya, Ahmad Ihwan dan Firman Septian beberapa kali berhasil menusuk jantung pertahanan PSGC, namun belum berhasil dikonversi menjadi gol.

Tim tamu mendapat kesempatan emas pada menit ke 25, melalui umpan panjang terukur Budiawan, Emile Linkers yang berdiri bebas didepan gawang menyambut dengan sundulan, sayang bola yang mengarah kesudut sempit masih bisa ditepis Susanto.

Kebuntuan baru akhirnya terpecahkan pada menit ke 32, setelah asist Firman Septian disambut Ifrawadi yang lepas dari jebakan offside, dengan tenang pemain nomor punggung 11 ini menceploskan bola kedalam gawang. Skor berubah 1-0 untuk keunggulan tuan rumah.

Tersengat gol Askar Bertuah, PSGC mencoba melakukan penekanan, kali ini melalui duo asingnya. Emile Linekers memberikan umpan mendatar kepada Moris Power yang lalu melakukan shooting jarak jauh kedepan gawang PSPS, namun masih bisa dihadang Susanto.

Keasyikan menyerang, justru tim tuan rumah berhasil menambah keunggulan. Lagi-lagi Ifrawadi yang menjadi momok bagi tim tamu. Mendapat umpan matang dari Rusdianto, Ifra yang bergerak disisi kanan dengan tenang melepaskan bola mendatar ke sudut sempit. PSPS 2, PSGC 0.

Hingga turun minum, skor masih bertahan 2-0 untuk keunggulan Askar Bertuah.

Memasuki babak kedua, PSPS mencoba mengendalikan permainan, melalui serang cepat dari sisi sayap mampu membuat barisan pertahanan PSGC kerepotan.

Menit 49, PSGC berhasil memperkecil ketertinggalan melalui titik putih, setelah pemain belakang PSPS Danil Junaidi melakukan handball dikotak terlarang.

Emile Linekers yang menjadi algojo, sukses menceploskan bola kegawang Susanto. Skor berubah 2-1. Dua menit berselang, PSGC sukses menyamakan kedudukan, setelah Emile Linekers berhasil memanfaatkan kemelut didepan gawang PSPS.

Dengan tenang, pemain nomor punggung 10 ini berhasil melepaskan tendangan keras tanpa mampu dihadang Susanto, skor berubah 2-2 untuk kedua tim.

Terinspirasi dua gol cepat diawal babak kedua itu, membuat anak asuh Heri Rafni Kofari meningkatkan tempo serangan. Lagi-lagi, Emile Linekers yang menjadi momok menakutkan pertahanan PSPS berhasil membuat ketar-ketir pendukung tuan rumah.

Menit ke 62, PSPS melakukan pergantian dua pemain sekaligus. Philep Hansen menarik keluar Rusdianto dan memasukkan M Fahri serta menarik keluar Yudi Rianto dan memasukkan Indra Kahfi.

Masuknya dua pemain yang masih segar ini terbukti ampuh menambah daya gedor Asykar Bertuah. Beberapa kali peluang berhasil diciptakan.

Hasilnya terbukti, menit ke 66, pendukung tuan rumah bersorak, setelah Novrianto berhasil mencetak gol dari tendangan bebas diluar kotak penalti, sebagai hadiah pelanggaran yang dilakukan pemain belakang PSGC terhadap Firman Septian. Skor berubah 3-2 untuk keunggulan PSPS.

Firman Septian nyaris memperlebar keunggulan tuan rumah pada menit ke 84, andai saja tendangan akrobatiknya tidak langsung diantisipasi penjaga gawang PSGC yang langsung merebut bola dari kaki Firman. Hingga pluit panjang dibunyikan, kedua tim tidak mampu menambah gol.***