SIAK SRI INDRAPURA - Melalui program CSR (Corporate Social Responsibility), secara berkesinambungan Asian Agri terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar perusahaan.

"Dalam menjalankan operasional perusahaan, kami senantiasa berupaya agar keberadaan kami ditengah masyarakat dapat memberikan manfaat guna peningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. OLeh karena itu berbagai program CSR secara berkesinambungan terus kami lakukan. Bahkan untuk optimalisasi program CSR, kami juga berkolaborasi dengan berbagai pihak," ujar Koordinator CSR Asian Agri Wilayah Riau, Benjamin Hutagalung pada acara Training CSR yang dilakukan pada 28 Juli 2016 bagi masyarakat Desa Bukit Agung, Kecamatan SP5, Kecamatan Kerinci Kanan Kab. Siak

Menurut Benjamin Hutagalung, training Program IbW (IPTEK bagi Wilayah) CSR ini merupakan salah satu wujud nyata dari Memmorandum of Understanding (MOU) pada 9 April 2015 s/d 31 Desember 2018 antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Lancang Kuning, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Al-Insyirah dengan PT. Inti Indosawit Subur Kebun Buatan; yang merupakan salah satu unit bisnis dari Asian Agri.

Bentuk kerjasamanya yaitu perusahaan memberikan program CSR dan pendampingan kepada masyarakat, Unilak memberikan bimbingan teknis usaha tani dan ternak kepada masyarakat dan STIKES Al-Insyirah memberikan bimbingan terkait kesehatan masyarakat. Tujuannya adalah untuk bersinergi meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar PT. Inti Indosawit Subur Kebun Buatan.

"Training CSR ini merupakan upaya untuk optimalisasi program integrasi sapi dengan kelapa sawit yang sudah dilakukan PT.IIS sejak Tahun 2008. Bila sebelumnya integrasi sapi ini focus pada penggemukan ternak, maka dengan adannya kolaborasi ini bertujuan untuk melakukan diversifikasi manfaat dari ternak sapi tersebut, sekaligus memberikan penyuluhan terkait kesehatan lingkungan dan gizi masyarakat. Tujuannya adalah untuk bersinergi meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar PT. Inti Indosawit Subur Kebun Buatan," ujarnya menambahkan.

Sementara itu, Ibu Latifa Siswati, Ketua Pengabdian IbW (IPTEK bagi wilayah CSR) dari LPPM Universitas Lancang Kuning menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk menambah wawasan masyarakat yang berada di wilayah binaan PT. Inti Indosawit Subur - Kebun Buatan - Asian Agri.

"Training kali ini merupakan tindak lanjut diversifikasi ternak sapi, sehingga menambah wawasan masyarakat peternak guna mendapatkan tambahan penghasilan melalui pengolahan kotoran sapi menjadi biogas," ujarnya.

Sedangkan perwakilan STIKES Al- Insyirah, Rizky Noverayanti, Ketua Lembaga Penelitian STIKES Al-Insyirah, lembaga mereka ingin memberikan pengabdian kepada masyarakat untuk mendorong keluarga yang ada di sekitar PT. Inti Indosawit Subur - Kebun Buatan agar hidup sehat.

"Dengan adanya pemanfaatan limbah ternak sapi tersebut diatas, maka lalat-lalat yang hinggap di kotoran sapi akan jauh berkurang sehingga sanitasi keluarga peternak sapi menjadi lebih baik. Artinya kesehatan lingkungan tempat tinggal masyarakat juga tetap terjaga," ujarnya menambahkan.

Menanggapi kegiatan tersebut diatas, salah satu petani yang bernama Rasan juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada tim dari Asian Agri, Unilak dan STIKES Al-Insyirah. Ia sangat tertarik dan ingin sekali membuat biogas di dekat kandang sapinya yang saat berjumlah berjumlah 5 ekor. Sehingga selain bisa memanfaatkan pupuk untuk kelapa sawitnya dan berharap dapat menghemat biaya LPG dari penggunaan biogas. ***