PEKANBARU - BRK langsung mengantisipasi terkait kondisi ekonomi global dan kondisi ekonomi Indonesia tahun 2016 ini yang masih mengalami perlambatan, dengan cara meningkatkan kompetensi dan sensitifitas atas kondisi ekonomi global yang berfluktuasi sehingga jajaran pimpinannya agar siap selalu dan berkemampuan merubah tantangan atas gonjang-ganjing nya perekonomian saat ini menjadi peluang, melalui workshop dengan tema ''Strategi Bersaing Ditengah Turbelensi''.

Pada acara ini, BRK tidak tanggung-tanggung mengundang narasumber yang berkelas nasional dan sangat pakar dibidang ekonomi makro dan mikro yaitu Hartadi Sarwono Phd, yang merupakan ahli dibidang riset ekonomi, dan jabatan dipemerintahan terakhir adalah 2 kali periode sebagai Deputy Gubernur Bank Indonesia (2008-2013) dan pernah menjabat sebagai Plt Gubernur Bank Indonesia (2013), dan setelah pensiun dari Bank Indonesia tahun 2013, ditunjuk sebagai Direktur Utama LPPI (Lembaga Pendidikan Perbankan Indonesia) yang dibawah naungan Bank Indonesia, dan sejak Januari 2016 ditambah jabatannya oleh Pemerintah yaitu sebagai Komisaris Utama Bank BNI, untuk menggantikan Rizal Ramli yang telah diangkat menjadi Menko Kemaritiman dan ESDM.

Workshop diselenggarakan Sabtu (13/2/2016) di Ballroom Dang Merdu Bank Riau Kepri. Workshop langsung dibuka oleh Direktur utama BRK DR. Irvandi Gustari. Hadir sebagai peserta dalam workshop ini seluruh Pemimpin Divisi, Pemimpin Desk, staff direksi, Pemimpin Cabang/Cabang pembantu dan Pemimpin Kedai BRK. Selain itu turut hadir Komut BRK HR. Mambang Mit, Komisaris Independen BRK Sarjono Amnan, Direktur Operasional Deny Mulya Akbar, Direktur Kredit dan Syariah Afrial Abdullah, Direktur Dana dan Jasa Nizam dan Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko Eka Afriadi.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/14022016/ok4jpg-3964.jpg

Dalam kata sambutannya Irvandi menyampaikan workshop ini bertujuan agar jajaran pimpinan di BRK dapat lebih sensitif dan peka terhadap kondisi ekonomi global yang sedang tarik-menarik dari berbagai kompenen item ekonomi makro maupun mikro dan juga workshop ini dapat dijadikan tambahan acuan dan wawasan dalam melakukan proses revisi atas Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2016 dari Bank Riau Kepri (BRK) dengan menggunakan asumsi yang lebih riil dan valid, serta RRB revisi yang dibuat juga dapat menjawab atas terjadinya dinamika dunia bisnis global yang belum jelas arahnya sampai dengan akhir semester 1 tahun 2016 ini.

Hartadi menyampaikan diperlukan strategi pengembangan BPD yang tepat untuk meningkatkan daya saing, kuat, dan mampu berkontribusi secara signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan ekonomi di daerah.Menurut Hartadi, pendekatan transformasi BPD yang holistik mengintegrasikan tiga elemen terkait bank, pengawas dan stakeholders agar sasaran tercapai secara efektif. Tiga elemen tersebut bila dirinci lebih lanjut adalah 1) Asbanda dan BPD bertanggung jawab sepenuhnya atas rumusan dan implementasi program transformasi, 2) OJK menfasilitasi perumusan kerangka dan monitoring implementasi program transformasi, 3)Stakeholders harus mendukung penuh yaitu a) Pemda: menetapkan arah pengembangan bisnis, memilih pengurus, GCH dan permodalan BPD, b) Kemendagri: kebijakan dan arah pengembangan bisnis serta GCG BPD, c) DPRD harus mendukung pengembangan BPD, termasuk peningkatan permodalan.

Selanjutnya Hartadi menegaskan BPD perlu membangun proses pendukung melalui sinergi Grup BPD. Sinergi itu dapat dilakukan di bidang produk dan pelayanan, IT, ''govenance'', ''risk & Compliance'', SDM, dan ''coporate culture'' sebagai dasar pertumbuhan perbankan. ''Setiap BPD perlu menyambut baik Program Transformasi BPD ini dengan mempersiapkan diri sebaik-baiknya serta memantau dengan cermat faktor-faktor eksternal lingkungan strategis bank khususnya perkembangan ekonomi nasional dan dinamika ekonomi global yang dapat mempengaruhi kelangsungan implementasi program transformasi,'' ujar pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia di Tokyo ini.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/14022016/ok5jpg-3963.jpg

Program transformasi BPD merupakan momentum yang tepat bagi setiap BPD untuk mempersiapkan rencana strategis berikut rencana aksi yang diperlukan sehingga dapat meningkatkan daya saing, kuat dan mampu berkontribusi secara signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan pemerataan di daerah.

Pada kesempatan ini Hartadi juga mengatakan bahwa perekonomian Indonesia saat ini ditengah dinamika perekonomian global. Prospek ekonomi 2016 masih penuh tantangan, meskipun diperkirakan lebih baik dari 2015. Tantangan kondisi global bersumber dari kenaikan ekonomi dunia yang belum kuat, harga komoditas yang masih cenderung turun dan divergensi kebijakan moneter global, termasuk dampak kenaikan suku bunga AS. Tantangan dari domestik berkaitan dengan terbatasnya ruang fiskal dan ruang pelonggaran kebijakan moneter, dampak kebijakan struktural yang belum signifikan. Tahun 2016 merupakan momentum bagi kebangkitan perekonomian. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi 5,1% dan inflasi 4,4 %.

Kombinasi dinamika dan risiko gejolak pasar keuangan global yang disertai kelemahan struktur perekonomian nasional mengakibatkan tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi, neraca pembayaran, nilai tukar rupiah dan inflasi. ''Diperlukan strategi bisnis yang matang dan eksekusi kebijakan yang tepat agar dapat memanfaatkan peluang pemulihan ekonomi kedepan,'' tutupnya.

Seluruh Pemimpin Divisi, Pemimpin Desk, Staff Direksi, Pemimpin Cabang/Cabang Pembantu dan Pemimpin Kedai BRK yang hadir pada workshop ini sangat antusias mengikuti materi yang disajikan oleh Hartadi. Pada akhir sesi dari workshop ini Hartadi Sarwono Phd dan Dirut BRK DR. Irvandi Gustari menutupnya dengan saling memberi cindera mata sebagai kenang-kenangan. (rls)