SELATPANJANG, GORIAU.COM - Masih ingat dengan kasus hukum dugaan pengiriman foto tak senonoh via BBM oleh Darwin Susandy, anggota DPRD Kepulauan Meranti? Iya, kasus itu masih berproses di kepolisian. Tapi sambil menunggu proses hukumnya berjalan, Darwin yang juga Ketua Fraksi PAN DPRD Kepulauan Meranti, menulis curahan hati (curhat)-nya di blog pribadi www.darwinsusandy.com, yang mengharukan tentang dukungan 3 anak dan istrinya terhadap dirinya.

Kepada GoRiau.com, Sabtu (6/12/2014), Darwin Susandy pun mengirimkan ungkapan syukurnya terhadap besarnya peran keluarga dalam karirnya. Bagaimana perasaan seorang ayah sekaligus suami mendapat dukungan, berikut kami ungkapkan kembali curhat Darwin Susandi yang ditulis dalam blognya:

***

Darwin Susandy sempat ingin menceritakan persoalan yang dihadapinya itu kepada ketiga putra dan istrinya, karena khawatir selama ini cerita-cerita yang sampai ke mereka, tahunya dari orang-orang atau dari media.

"Eh, tapi belum sempat saya bercerita apa yang ingin saya sampaikan, di antara tiga putra saya langsung menyela: Papa tak usah jelaskan, kami sudah tau semuanya dan kami sangat percaya dengan Papa. Tugas Papa sekarang adalah menghadapi semua persoalan itu dan kami support Papa,'' tulis Darwin dalam blognya.

Sontak ia terkaget, karena pernyataan itu di luar perkiraannya. "Dalam hati saya hanya bisa berguman: kalian memang hebat anak-anakku dan istri tercinta. Kalian sudah menjadi energi yang luar biasa bagi saya. Kalian juga sudah buktikan bahwa kalian memang mendukung keputusan Papa terjun ke dunia politik dengan segala konsekuensinya," tambah Darwin.

Diakui ia memang lagi diterpa ujian, terkait dugaan pengiriman gambar tidak elok kepada seseorang. Terhadap persoalan itu, ia lebih suka menyebutnya ujian, bukan masalah. Namanya ujian memang tak pernah mudah dan tidak pernah menyenangkan dan pasti selalu sulit.

"Ingat waktu sekolah dulu, yang namanya ujian pasti selalu sulit, tapi harus dihadapi. Pengujinya juga pasti punya kemampuan lebih. Anak SD pasti diuji minimal dari gurunya tamatan SMA, anak SMP atau SMA, pasti diuji oleh gurunya yang sarjana. Mahasiswa S1 pasti diuji oleh dosennya yang sudah S2, doktor atau juga mungkin profesor," ujarnya berpendapat.

Jadi yang namanya ujian pasti selalu sulit, karena memang diuji oleh yang berkemampuan lebih. "Lebih kurang seperti itulah saya memahami ujian yang tengah saya hadapi sekarang," tambahnya.

Kini prosesnya sudah masuk ranah hukum. Ia mengajak semua pihak percayakan saja kepada hukum untuk memprosesnya sesuai dengan mekanisme hukum yang berlaku. "Atas proses tersebut, mari kita semua menghormatinya," ajaknya.

Ia secara pribadi juga dengan konsisten pro aktif menjalani semua proses yang tengah berjalan. "Saya juga sudah jelaskan secara gamblang dengan partai yang menaungi saya: Partai Amanat Nasional (PAN). Bahkan agar persoalan ini tidak menjadi opini liar di tengah masyarakat, saya juga sudah menemui sejumlah tokoh dan orang-orang yang kita tuakan. Dan puji syukur, semuanya memberi suport dan apresiasi," bebernya. ***