PEKANBARU, GORIAU.COM - Berdasarkan data yang dihimpun Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Riau, cuaca atau kondisi kabut asap mulai membaik. Sehingga, Dinas Kesehatan (Diskes) beserta instansi terkait, Jumat (19/9/2014), diputuskan tidak meliburkan sekolah.

Karena hanya beberapa daerah saja yang terindikasi berbahaya berdasarkan data dari alat Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), yakni Perawang dan Siak. Sementara daerah lainnya berada pada kategori sedang, beberapa tidak sehat dan sangat tidak sehat.

Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P4L) Diskes Riau, Andra S, mengatakan, hasil rapat bersama pihak terkait memutuskan sekolah batal diliburkan.

"Cuaca sudah mulai membaik, meski ada beberapa daerah yang terindikasi berbahaya, namun tidak masuk dalam kondisi luar biasa," papar Andra.

Hadir dalam rapat tersebut diantaranya Badan Lingkungan Hidup, BMKG, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Riau, Persatuan Dokter Paru Indonesia, serta seluruh Dinas Kesehatan kabupaten/kota se-Riau.

Saat ditanyakan mengenai kondisi kualitas udara di Riau, Andra menilai kondisi udara yang sudah membaik diperoleh dari BLH dan BMKG.

Sementara untuk dampak penyakit dari kabut asap, dia menerangkan baru tiga daerah yang telah melaporkan, yakni Kabupaten Siak, Rohul dan Pekanbaru. 

Dimana ISPA berjumlah 375 kasus, asma 20 kasus, pneumoni 6 kasus, iritasi mata 18 kasus, dan iritasi kulit 18 kasus. Itu semua dalam kondisi rawat jalan.***