PEKANBARU, GORIAU.COM - Hujan yang melanda sebagian besar kawasan kabupaten/kota di Provinsi Riau dilaporkan berhasil "menyapu" titik panas (hotspot) yang diduga sebagai peristiwa kebakaran hutan dan lahan penyebab kemunculan polusi asap.

"Sebelumnya (Selasa 29/7/2014) titik panas di Riau ada sekitar 37 dari 98 yang ada di Sumatera," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Said Saqlul Amri kepada pers lewat pesan elektronik yang diterima, Kamis (31/7/2014) siang.

Sementara pada Rabu sore (30/7/2014), menurut laporan Pusat Data BPBD Riau hanya tinggal tujuh titik yang tersebar di tiga wilayah kabupaten.

Terbanyak berada di Kabupaten Indragiri Hulu yakni lima "hotspot" dan di Indragiri Hilir serta Kuantan Singingi masing-masing satu titik panas.

Sebelumnya 37 titik panas di Riau tersebar di sejumlah wilayah kabupaten/kota meliputi Indragiri Hulu ada sebanyak 9 titik dan di Pelalawan juga dengan jumlah yang sama.

BPBD juga menguraikan, titik panas terdapat di wilayah Kabupaten Bengkalis sebanyak tujuh titik dan di Kota Dumai ada tiga titik.

Selanjutnya di Kabupaten Rokan Hulu, Siak dan Kampar masing-masing terekam keberadaan dua "hotspot" sementara di Kabupaten Rokan Hilir yang sebelumnya sempat mencapai puluhan terakhir hanya ada satu "hotspot".

Begitu juga di Kabupaten Indragiri Hilir dan Kuantan Singingi masing-masing hanya ada satu titik panas.

Sementara itu Satelit Modis Terra dan Aqua pada hari yang sama sekitar pukul 17.00 WIB justru menyatakan di Riau tidak lagi terdapat titik panas.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru sebelumnya menyatakan sebagian besar wilayah kabupaten/kota di Riau termasuk Pekanbaru sempat dilanda hujan dengan intensitas ringan-sedang.

Hal itu yang kemudian diklaim BPBD Riau telah mampu memadamkan sejumlah titik kebakaran hutan dan lahan di Riau.(fzr)