PEKANBARU, GORIAU.COM - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Riau mengisyaratkan butuh sekitar 10 jembatan timbang di Riau agar bisa memantau pergerakan dan aktivitas kendaraan dengan tonase (muatan) lebih.

Dimana saat ini baru ada 5 jembatan timbang yang tersebar di daerah di Riau. Diantaranya Jembatan Timbang Terantang Manuk di Indragiri Hulu, Logas di Kuansing, Balai Raja di Bengkalis, Rantau Berangin di Kampar dan Ujung Batu di Rohul.Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Adizar, mengatakan, sejauh ini masih banyak jalan alternatif bagi kendaraan bermuatan besar atau lebih yang bisa dilalui untuk menghindari jembatan timbang yang ada."Jadi mereka bisa saja melewati akses jalan lain agar bisa terhindar dari pemeriksaan di jembatan timbang yang ada," kata Adizar.Untuk itu, diperlukan setidaknya 10 jembatan timbang di Riau agar semua akses jalan, baik yang sudah tersedia jembatan timbang maupun yang belum bisa terpantau nantinya."Setidaknya ada 10 jembatan timbang di Riau, baru bisa dilakukan pengawasan secara intensif," ujar Adizar.Itu juga yang membuat sebagian besar jalan di Riau mengalami rusak parah akibat kendaraan dengan tonase besar hampir setiap saat melewatinya.Lantas apakah solusi tersebut sudah disampaikan kepada pimpinan, Adizar mengaku belum. "Belum, karena saat ini kita fokus membenahi 5 jembatan tersebut," sambungnya.Seperti diketahui, Dishub Provinsi Riau secara resmi menutup 5 jembatan timbang tersebut sejak Januari 2014 lalu.Penutupan tersebut berdasarkan peraturan baru dari Kementerian Perhubungan yang mewajibkan setiap jembatan timbang memiliki gudang dan peralatan angkat barang.Hal dimaksudkan agar jika ditemukan kendaraan dengan muatan yang melebihi kapasitas, maka akan dilakukan tindakan langsung.Dimana petugas wajib membongkar muatan yang berlebih dan mengamankannya di gudang. "Itu sedang kita benahi, saat ini baru dua. Untuk pengadaan alat angkat barang saja sekitar Rp600 juta," tutur Adizar.***