PEKANBARU, GORIAU.COM - Musim kampanye calon anggota legislatif di Riau ternyata membuat beberapa sudut jalan, gang hingga perumahan-perumahan dipenuhi spanduk dan pamflet caleg. Namun berbeda dengan daerah lain, ternyata spanduk, pamflet dan baliho di Riau membuat warga ''mual'' tanpa bisa protes.

''Sosialisasi calon anggota legislatif masih tradisional sekali. Ketinggalan karena pemasangan spanduk, pamflet dan baliho sama saja dengan tahun-tahun sebelumnya dan cenderung merusak pemandangan. Masyarakat sebenarnya marah, tapi tak bisa berbuat apa-apa,'' ujar Direktur Badan Advokasi Publik, Rawa El Amady kepada GoRiau.com, Jumat (21/3/2014).

Menurut Rawa, ada beberapa alasan mengapa masyarakat sebenarnya sudah tidak suka dengan spanduk, baliho, pamflet maupun alat peraga lainnya.

Pertama: Citra DPR, DPRD dan DPD sangat buruk akibat banyaknya kasus korupsi dan selingkuh yang melibatkan anggota DPR dan DPRD. Sedangkan DPD perannya sangat rendah.

Menurutnya, kasus korupsi dan wanita merupakan salah satu penyebab masyarakat tidak ingin lagi memilih dan lebih suka jadi golput (golongan putih). ''Saya pernah melakukan penelitian di DPRD Riau pada tahun 2002 dan 2003, hasilnya ternyata yang dipikirkan anggota DPRD Riau kalau itu lebih banyak soal uang, uang dan perempuan,'' ujarnya.

Kedua: Pemasangan spanduk, pamplet, baliho hingga penyebaran kartu nama juga dinilai merusak demokrasi dan membodohi rakyat. Pasalnya, sosialisasi ini berjalan satu arah sementara pemasangan dilakukan di saat citra DPR, DPRD dan DPD sangat rendah.

''Seharusnya, para caleg membangun komunikasi langsung untuk meningkatkan kepercayaan rakyat. Sering berkomunikasi lebih efektif ketimbang hanya memasang alat peraga, sekaligus juga mencerdaskan pemilih,'' ujarnya.

Ketiga: Selama ini anggota DPR, DPRD dan DPD memang tidak pernah secara nyata memikirkan rakyat. Masyarakat juga tahu dan mengerti kalau ada uang yang disebar, juga tidak jelas sumbernya.

''Kondisi ini umumnya untuk calon yang incumbent. Makanya incumbent juga kurang bisa diterima oleh warga,'' ujarnya.

Menurutnya, dengan berbagai ''tingkah polah'' caleg tersebut, besar kemungkinan angka Golput akan semakin besar. ''Saya yakin Golput akan semakin besar pada Pemilu sekarang,'' ujarnya. ***