PEKANBARU, GORIAU.COM - Indra Mukhlis Adnan masih menunggu hak jawab dari DPP Golkar terkait pelengseran dirinya sebagai Ketua DPD Golkar Riau. Tapi Ketua DPD II Golkar Rokan Hulu, Suparman meragukan kemampuan Indra untuk mewujudkan ancamannya tersebut.

Anggota DPRD Riau ini menyatakan, Indra bukanlah orang bodoh, yang dengan gampang membawa sesuatu masalah ke ranah hukum. Sebagai orang yang luar biasa, baik dari pengalaman seorang polikus, kepala daerah, Indra tentunya telah memikirkan beberapa aspek. Dimana dari aspek tersebut tentunya telah dipertimbangkan olehnya.

''Masa orang sekelas Indra malu melakukannya. Dia itu bukan orang bodoh. Saya tak yakin itu,'' kata Suparman saat dihubungi melalui telephon selulernya, Selasa (16/10/2012).

Suparman beranggapan, Indra tentunya akan melakukan kajian baik buruknya. Karena itu, pilihan terbaik untuk meminta hak jawab kepada DPP Golkar, tidak akan diperpanjang lagi.

Seperti diketahui, Indra sebelumnya mengancam akan melakukan gugatan hukum ke Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), karena mengantongi bukti adanya bagi-bagi uang untuk menyetujui dan menandatangani Musdalub sebesar Rp250 juta. Dimana Rp100 juta diantaranya akan menyusul.

Disisi lain, Suparman menolak tentang adanya ketidakharmonisan antara para pengurus DPD kabupaten kota dengan Indra saat masih menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Riau.

Meskipun begitu dia sepakat jika Golkar kedepan membutuhkan kepemimpinan untuk membawa partai berlambang pohon beringin tersebut lebih baik lagi.

Suparman mengatakan, pasca lengsernya Indra dari jabatannya di Golkar, saat ini para pengurus partai Golkar se Riau sedang fokus mempersiapkan partai ke depan.

Komitmen ini sudah disepakati bersama, agar empat catur sukses yang diusung Golkar dapat terwujud. (nti)