JAKARTA, GORIAU.COM - Setelah orientasi kedua tanggal 29 Agustus–1 September 2014 di The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, para senator periode 2014-2019 kembali mengikuti orientasi kedua. Jadwalnya tanggal 23–26 September 2014 di Hotel Borobudur, Jl Lapangan Banteng Selatan No 1, Jakarta. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menyelenggarakan dua tahap orientasi bagi 132 calon terpilih anggota DPD asal 33 provinsi (daerah pemilihan) se-Indonesia (minus Kalimantan Utara).

Para senator, utamanya anggota DPD yang baru, mengikuti kegiatan itu sebelum pengambilan sumpah/janji tanggal 1 Oktober 2014. ''Orientasi bagi calon terpilih anggota DPD dua tahap,'' ujar Ketua DPD Irman Gusman melalui rilisnya kepada GoRiau.com, Jumat (19/9/2014). Di sidang paripurna tanggal 25 Agustus 2014, 14 Agustus 2014, dan 8 Juli 2014, dia juga mengingatkan kegiatan itu.

Periode 2014-2019 adalah periodeisasi ketiga DPD. Dua periode sebelumnya (2004-2009 dan 2009-2014), para senator periode 2014-2019 pun mengikuti orientasi.

Senator asal Sumatera Barat yang kembali lolos untuk periode 2014-2019 ini menambahkan, kegiatan tersebut merupakan persiapan bagi para senator periode 2014-2019, utamanya calon anggota DPD yang baru, untuk melaksanakan kerja-kerja konstitusionalnya melalui pengayaan wawasan dan informasi sejarah pembentukan DPD, kinerja, serta harapan untuk mengoptimalkan pelaksanaan hak dan kewajiban para senator.

Peraih suara terbanyak (407.443 dari 2.278.870 suara sah) Pemilu 9 April 2014 di Sumatera Barat ini menambahkan, pihaknya membentuk panitia penyelenggaraan orientasi yang terdiri atas panitia pengarah (steering committee/SC) dan panitia pelaksana (organizing committee/OC). Panitia pengarah diketuai Ketua Panitia Perancang Undang-Undang (PPUU) I Wayan Sudirta (senator asal Bali), sedangkan panitia pelaksana diketuai Ketua Panitia Urusan Rumah Tangga (PURT) Mohammad Sofwat Hadi (senator asal Kalimantan Selatan).

Selaku penanggung jawab panitia, Ketua DPD yang membuka orientasi tanggal 23 September 2014 pukul 19.00 WIB dan menutupnya tanggal 25 September 2014 pukul 21.30 WIB. Ketua DPD membuka dan menutup acara bersama panitia pengarah dan panitia pelaksana.

Agendanya meliputi penjelasan peta korupsi di Indonesia dan penyusunan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) serta diskusi dan tanya jawab oleh pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tata tertib DPD tentang pelaksanaan tugas, kewajiban, dan hak anggota DPD, termasuk hak bertanya; serta persidangan dan pengambilan keputusan, pelaksanaan tugas alat kelengkapan DPD (komite/panitia/badan) menyangkut aspek legislasi, pengawasan, anggaran, serta kegiatan menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat dan daerah, termasuk tugas Kelompok DPD sebagai alat kelengkapan MPR; etika diplomatik dan keprotokolan, serta table manner.

Berikutnya tata tertib DPD tentang pemilihan pimpinan DPD, pimpinan alat kelengkapan DPD (komite/panitia/badan), pimpinan Kelompok DPD, dan pimpinan MPR unsur DPD; peran lembaga-lembaga negara dalam konstitusi atau Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), dan agenda kerja anggota DPD periode 2014-2019 oleh Sekretaris Jenderal (Sesjen) DPD Prof Dr Sudarsono Hardjosoekarto.

Tanggal 29 September 2014, anggota DPD periode 2009–2014 bersama anggota DPR periode 2009–2014 menghadiri Sidang Paripurna MPR yang merupakan sidang akhir masa jabatan selaku anggota MPR di Gedung Nusantara atau gedung kura-kura. Berikutnya, para senator periode 2009–2014 bersama para senator periode 2014–2019 mengikuti peringatan satu dasawarsa DPD di Gedung Nusantara IV.

Tanggal 30 September 2014, para senator periode 2009–2014 menghadiri Sidang Paripurna DPD yang merupakan sidang akhir masa jabatan selaku anggota DPD di Gedung Nusantara V.

Tanggal 1 Oktober 2014, para senator periode 2014–2019 mengikuti pengambilan sumpah/janji yang merupakan sidang awal masa jabatan selaku anggota MPR/DPD di Gedung Nusantara. Berikutnya, para senator periode 2014–2019 menghadiri Sidang Paripurna DPD yang merupakan sidang awal masa jabatan selaku anggota DPD di Gedung Nusantara V.

Total jenderal 132 anggota DPD periode 2014–2019 asal 33 provinsi (daerah pemilihan) se-Indonesia (minus Kalimantan Utara) berdasarkan Keputusan KPU Nomor 411/Kpts/KPU/Tahun 2014 tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dalam Pemilihan Umum Tahun 2014. Di antaranya 52 orang (39,39 persen) para senator periode 2009-2014 yang terpilih kembali menjadi anggota DPD periode 2014-2019.

Mengapa senator periode 2014-2019 minus Kalimantan Utara? Sebagai provinsi ke-34 di Indonesia, penyelenggaraan pemerintahan daerah, pembentukan struktur organisasi, dan pengisian perangkat daerahnya belum memadai. Penghitungan suara untuk Kalimantan Utara bergabung ke provinsi induk. Perwakilan Kalimantan Utara di DPR dan DPD dipilih dalam Pemilu 2019, sehingga para senator asal Kalimantan Timur mewakili kepentingan Kalimantan Utara beserta masyarakatnya. (rls)