PEKANBARU, GORIAU.COM - Mosi tak percaya yang dilancarkan sejumlah pengurus harian DPW PAN Provinsi Riau kepada Ketua dan Sekretaris DPW PAN Riau, H. Herliyan Saleh dan Herman Gazali mendapat dukungan dari Elida Netti SH, calon legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Bengkalis dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kecamatan Mandau A Nomor Urut 3. Pasalnya, Elida Neti adalah korban dari perlakuan pimpinan partai yang tidak konsisten membela kadernya.

Dukungan itu disampaikan Elida Netti dalam jumpa pers di Kantor DPW PAN Riau, Jl. Arifin Acahmad, Pekanbaru, Minggu (23/11/2014). ''Saya mendukung langkah saudara-saudaraku pengurus DPW PAN Riau karena saya juga merasakan perlakuan tidak adil oleh pimpinan PAN,'' ujarnya.

Menurut Elida, selaku caleg dirinya telah berbuat maksimal. Semua kekuatan dikerahkan, baik keluarga, kenalan maupun kelompok masyarakat. Dia bekerjasama (tandem) dengan Jon Erizal, caleg DPR RI dan Sunaryo, caleg DPRD Riau. ''Namun dukungan dari partai yang akan memberikan bantuan ternyata tidak ada,'' katanya.

Meskipun demikian, Elida tetap optimis untuk memperoleh suara terbanyak. Apalagi setelah pada hari pemungutan suara, ternyata suaranya cukup signifikan sesuai laporan saksi-saksi. Diperkirakan suaranya mencapai 1.700 suara. Namun pada akhirnya ternyata suara itu hilang lenyap. ''Laporan akhir KPU hanya tinggal 400-an,'' ujarnya.

Elida menjadi bingung karena hasil dari 12 TPS di Pematang Pudu, tempat tinggalnya, hanya 2 suara. Padahal, keluarga dan koleganya berjumlah 46 orang. ''Saya menduga ada konspirasi dari penguasa untuk mengurangi suara saya sehingga menguntungkan calon PAN yang lain,'' tuturnya sambil menahan air matanya.

Kasus ini langsung dilaporkan Elida kepada DPD PAN Bengkalis, DPW PAN Riau di Pekanbaru dan DPP PAN di Jakarta. Elida menuntut pimpinan partai untuk menindak pelaku sesuai dengan pakta integritas yang telah ditanda-tangani di atas materai. Perjanjiannya, bagi yang melakukan kecurangan atau pencurian suara, tidak akan dilantik. ''Tapi ternyata hal itu tidak dilakukan,'' ujarnya.

Elida mengaku sempat diancam agar tidak mempermasalahkan hal tersebut. Dia juga mengaku pernah didatangi seseorang untuk menawarkan ganti rugi. Namun ditolak karena bukan uang yang jadi tolak ukur, tapi harga diri. ''Sepanjang saudara-saudaraku pengurus DPW PAN Riau memperjuangkan keadilan dan ketentuan partai, platform, dan AD/ART PAN, saya pasti akan dukung,'' tegasnya. ***