DURI, GORIAU.COM - Bakal Calon Gubernur Riau H. Jon Erizal, SE, MBA, menginginkan Riau Sehat. Sebab, sehat merupakan kunci untuk cerdas dan maju.

''Setiap warga Riau berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik,'' ujarnya ketika berdialog dengan ratusan dokter, bidan, perawat dan karyawan Rumah Sakit Permata Hati, Duri, Senin (29/4/2013) lalu.

Hadir pada pertemuan itu Pendiri dan Pengawas RS Permata Hati yakni dr. Sunaryo dan dr Fidel Fuadi. Mantan Wakil Walikota Dumai, Sunaryo, kini menjabat Bendahara DPW PAN Riau dan Caleg DPRD Provinsi Riau Dapil Dumai, Bengkalis dan Meranti. Sedangkan dr. Fidel Fuadi kini Ketua Fraksi PKS DPRD Bengkalis. Hadir juga Caleg DPR RI Dapil Riau 1 Rusli Halim Fadli.

Jon Erizal menyatakan dirinya telah menyusun visi dan misi untuk menjadi Gubernur Riau 2013-2018. Visi dan Misinya adalah menjadikan Riau Maju dan Agamis, Riau Cerdas, Riau Sehat, Riau Sejahtera dan Berbudaya. Visi dan Misi ini dirangkumnya setelah berkeliling selama setahun lebih ke 12 kabupaten/kota di Riau. ''Inilah yang diinginkan masyarakat Riau, tidak muluk-muluk,'' ujarnya.

Menurut Jon Erizal, tidak semua masyarakat menginginkan pelayanan kesehatan gratis. Namun demikian pihaknya akan berupaya untuk memberikan pelayanan gratis kepada keluarga miskin dan kurang mampu. Sebagian besar masyarakat Riau menginginkan pelayanan kesehatan yang murah, mudah, baik dan cepat. ''Yang paling penting adalah pelayanan yang baik,'' katanya.

Bakal Cagubri yang diusung PAN dan PKS ini mencontohkan pelayanan kesehatan yang belum maksimal. Misalnya, di Desa Bencah Kelubi, Kabupaten Kampar, yang dekat dari Pekanbaru. Jangankan Puskesmas, bidan desa saja tidak punya. Akibatnya, untuk melahirkan susah, bayi sudah keluar, baru bidannya datang. Begitu pula di Desa Jambal Makmur, Kecamatan Kandis, Kabupaten Bengkalis. Mereka butuh ambulans untuk membawa orang sakit karena Puskesmas jauh.

Menurut Jon Erizal, kondisi seperti itu masih banyak lagi di Riau, terutama di daerah-daerah pesisir seperti Bengkalis, Rohil, Siak, Meranti, Pelalawan dan Inhil. Karena itu, disamping memperbaiki  infrastruktur, pembangunan sarana dan prasarana kesehatan juga mendesak diperlukan. ''Kita juga akan perhatikan gaji dan honorer pelayan kesehatan, baik tenaga medis maupun non medis,'' katanya. (rls)