SINGINGI, GORIAU.COM - Warga bekas transmigrasi di Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) meminta pasangan Bakal Calon Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau, H. Jon Erizal, SE, MBA, dan H.R. Mambang Mit untuk memperbaiki jalan desa yang sebagian besar belum diaspal dan berlobang-lobang. Akibat kondisi jalan tersebut, hasil pertanian dan produk masyarakat lainnya sulit untuk dipasarkan.

Harapan tersebut disampaikan kepada Jon Erizal dan Mambang Mit (JE-MM) ketika bersilaturrahim di Desa Sungai Buluh dan Sei Kuning, Kecamatan Singingi, Sabtu (15/6/2013) lalu. Sebelum mengadakan pertemuan di Masjid Baitul Mukminin, Desa Sei Kuning, pasangan JE-MM melakukan peninjauan ke Pasar Sei Buluh dan berdialog dengan para pedagang.

Seorang pedagang, Misran mengatakan kondisi jalan antar desa yang jelek, menyebabkan harga di pasaran cenderung naik. Sebab, mereka kesulitan membawa produk pertanian ke pasar.

''Jalan inilah masalah kami sekarang pak. Ada satu poros jalan yang rusak parah, tak bisa dilewati, sehingga hasil pertanian seperti sayur dan kelapa sawit sulit untuk keluar,'' ujarnya.

Menurut Sekretaris Desa Sei Kuning, Fadileman, infrastruktur jalan desa menjadi persoalan utama di daerah bekas transmigrasi tersebut. Dari 12 UPT (Unit Pemukiman Transmigrasi) yang sekarang menjelma jadi desa, baru separo jalan yang diaspal menuju kantor kecamatan. Separo lagi masih jalan tanah dan berlobang-lobang.

Sedangkan jalan ke ibukota kabupaten, baru sebagian diaspal. ''Ini kendala kami yang tak pernah berkesudahan,'' ujarnya.

Mambang Mit atau Ayah MM yang juga Wakil Gubernur Riau mengatakan sejak awal pemerintah Provinsi Riau telah memperhatikan infrastruktur jalan dan jembatan sebagai fokus pembangunan. Namun mengingat terbatasnya dana APBD Provinsi Riau dibandingkan dengan luasnya daerah Riau, belum semua infrastrukur tersebut dapat diperbaiki.

''Namun kita tetap akan prioritaskan infrastruktur desa karena desa adalah sentra produksi pertanian dan ekonomi masyarakat,'' ujarnya.

Bakal Calon Gubernur Riau H. Jon Erizal mengatakan dari Rp6,5 triliun APBD Riau (setelah dikurangi defisit), sekitar 40 persen sudah habis untuk belanja pegawai. Lalu, 20 persen untuk pendidikan, sehingga tersisa sekitar Rp 1,7 triliun untuk infrastruktur dan lainnya.

''Jumlah ini terlalu sedikit jika dibandingkan dengan yang akan dibenahi. Untuk itu perlu dana APBN digenjot, investasi ditingkatkan dan penguatan BUMD guna menambah APBD kita,'' ujar putra Riau yang dekat dengan Menko Perekonomian Hatta Rajasa itu. (rls)