SELATPANJANG, GORIAU.COM - Ratusan warga Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti dan sekitarnya, Kamis (18/3/2014) malam mendatangi Mapolres Kepulauan Meranti. Mereka memadati jalan yang terletak di sekeliling kantor Jalan Pembangunan Selatpanjang itu.

Pantauan GoRiau di Mapolres Kepulauan Meranti, ratusan warga ini memadati sisi depan dan samping kantor. Kedatangan warga sejak sore hari itu karena ingin melihat langsung lelaki yang ditangkap warga karena diduga akan melakukan penculikan anak. Karena warga terus saja berdatangan dan memadati jalan, beberapa personil polisi diturunkan untuk menjaga dua pintu masuk Mapolres. Beberapa warga yang ditemui GoRiau.com malam itu mengaku penasaran atas lelaki yang berhasil ditangkap di daerah kuburan baru Selatpanjang itu. Mereka menganggap selama ini 'penyebit' (orang yang membawa sabit dan menculik anak-anak, red) tidak pernah tertangkap dan hanya mendengar cerita dari mulut ke mulut saja. Untuk itu, atas informasi penangkapan yang simpang siur ini membuat mereka harus mendatangi Mapolres guna mengetahui permasalahan yang sebenarnya. "Penasaran sebenarnya penyabit itu seperti apa sih," kata beberapa warga yang asik melihat ke arah kantor Polres Meranti, meski yang ingin mereka lihat itu berada di dalam sel (tidak terlihat sama sekali). Dapat disampaikan pula, lelaki yang disebut penyabit itu bernama MY (22) warga Ujung Air Rangsang Barat. MY diyakini sebagai penjual udang di pasar Juling Selatpanjang. MY ditangkap warga dan diserahkan ke Polisi setelah sebelumnya dilaporkan berniat melakukan percobaan penculikan terhadap seorang anak bernama ZS (7) yang waktu itu sedang bermain di depan rumah. Waktu itu pula, MY dalam keadaan mabuk karena mengkonsumsi lem cap kambing dan puluhan tablet soma. Ketika ditemui di Mapolres, keterangan MY sepertinya tidak bisa diambil karena waktu menjelaskan kejadian MY kerapkali terlihat tidak sepenuhnya sadar. Pengaruh dosis tablet soma dan lem cap kambing tersebut masih belum hilang hingga malam hari. Pihak Polres Kepulauan Meranti juga mengaku masih melakukan pendalaman atas kasus tersebut. Polisi belum berhasil mengungkapkan motif dari kejadian sore yang menyebabkan MY mendekam di jeruji besi Mapolres Kepulauan Meranti, karena MY masih dalam keadaan setengah sadar.(zal)