PASIR PENYU, GORIAU.COM - Konflik masyarakat dengan PT Tunggal Perkasa Plantations (PT TPP) tak pernah berkesudahan. Pasalnya, perusahaan tak pernah menanggapi permintaan warga, sekarang giliran warga yang tak peduli dengan perusahaan. Dampaknya, warga memutus jalan yang ada di daerah mereka yang biasa digunakan PT TPP.

Karena jalan sudah diputus, maka warga juga tidak peduli apakah sawit perusahaan bisa lewat atau tidak. Sama-sama tak peduli ini, terjadi Kamis (16/5/2013) siang ini.

Warga Kelurahan Tanah Merah melakukan penutupan sekitar pukul 09.30 Wib. Mereka sudah memasang beton blok guna menutup akses jalan menuju PT TPP.

Penutupan akses jalan ini dilakukan oleh ratusan warga tanah merah guna memutus akses jalan dengan memasang beton blok di tiga titik jalan masuk dan jalan keluar, mulai Simpang Pondok menuju jalan Ampera, Gereja Pentakosta.

Menurut Suroso (65) yang didampingi Martius (61), tokoh masyarakat Tanah Merah sejak 2010 yang lalu, warga sudah membuat proposal kepada perusahaan, namun belum ada tanggapan. Memang PT TPP sudah melakukan pengerasan jalan, namun warga meminta agar PT TPP segera merespon tuntutan warga untuk mengaspal jalan ini, dengan lebar 7 meter dan panjang sekitar 2,5 Km.

''Apabila perusahaan tidak merespon keinginan warga, maka warga akan membuat pondok-pondok untuk bertahan di sini, Kalau ada mobil patroli maupun mobil pengangkut buah sawit melintasi jalan ini, akan kami amankan, dan beton blok ini tidak akan kami cabut sampai ada kejelasan,'' katanya.

Dikatakan, jalan ini rusak berat akibat mobil pengangkut buah sawit yang sering melintas, namun perhatian perusahaan untuk merawat maupun memperbaiki jalan ini sama sekali tidak ada.

''Tadi ada yang mengaku orang perusahaan, namanya Sukmayanto menelpon saya. Dirinya menanyakan dimana jalan yang rusak itu, biar kami pasang gorong-gorong dan akan kita datangkan alat berat untuk memperbaiki jalan yang rusak,'' papar Martius menirukan Sukmayanto. Dan Martius mengatakan nanti saja kita bicarakan hal ini di kantor Lurah atau kantor Camat Pasir Penyu.

Saat Disinggung apakah ada keterkaitan aksi warga dengan berakhirnya HGU PT TPP seperti yang terjadi pada masyarakat Desa Jati Rejo dan Sungai Air Putih? Dikatakannya, bahwa hal itu bisa saja menjadi salah satu pemicunya dan yang jelas aksi warga ini spontanitas tanpa dikondisikan sebelumnya.

Penutupan jalan ini juga mendapat respon aparat. Anggota DPRD Inhu, Adila Ansori, Edi Supirman, Camat Pasir Penyu Drs M Solkan dan Lurah Lanah Merah Armahyulis juga sudah mengunjungi lokasi.

Adila Ansori yang akrab di sapa Ucok mengatakan apa yang menjadi tuntutan warga akan kita akomodir Pemda Inhu dan pihak perusahan. ''Saya minta pihak masyarakan dan pihak kelurahan untuk membawa dokumen tentang jalan tersebut hari Senin ke kantor dan akan saya perjuangkan jalan ini dengan dana perubahan tahun 2013 ini,'' ujarnya.

Sementara itu Camat Pasir Penyu Drs M Solkan mengatakan segera memediasi tuntutan warga Kelurahan Tanah Merah dengan pihak perusahan PT TPP. ''Kita merasa ikut prihatin dan sangat berempati dengan aksi warga ini,'' ujarnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Armahyulis, Lurah Tanah Merah yang juga hadir pada kesempatan tersebut. (aun)