PEKANBARU, GORIAU.COM - Lima orang dari Aliansi Mahasiswa Riau Berantas Korupsi, menggelar unjuk rasa di depan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Kamis (2/7/2015) siang. Mereka bahkan sempat melakukan sholat jenazah, di depan replika kayu berjawah Walikota Firdaus.

Aksi sholat jenazah dari lima mahasiswa tersebut sebagai simbol bahwa penegakkan hukum di Riau telah mati. Mereka menuntut agar Kejati Riau, mengusut kasus dua petinggi di negeri lancang kuning, yakni Walikota Firdaus, dan Ketua DPRD Riau, Suparman.

"Usut tuntas kasus Bansos walikota, beasiswa pengadaan tenda, tangkap para koruptor dan suap APBD Riau terhadap ketua DPRD Suparman," lantang koordinator lapangan, Indra Gunawan, Kamis siang.

Mereka menilai, berbagai kasus yang melibatkan dua pejabat tidak berjalan penanganannya. Banyak kasus yang terpendam bahkan tidak tuntas penanganannya. "Banyak penanganan yang tidak berjalan, kami harap Kejati bisa menyelidikinya. Jangan diam apalagi ikut kecipratan uang korupsi," sebutnya dengan pengeras suara.

Aksi massa ini, diterima langsung oleh Kasi Penkum dan Humas Kejati Riau, Mukhzan. "Berikan kami data, maka kami akan lanjutkan, kami apresiasi seluruh pengaduan, tidak ada yang ditunda atau tertunda, semua berjalan penyelidikannya," sebut Mukhzan.

Ia meyakinkan massa, bahwa Kejati tetap melakukan penegakan hukum, dan tidak pernah berhenti penuntasannya. Mendengar ini, massa pun berjanji akan menggelar aksi serupa pada Senin depan, dengan jumlah massa yang lebih besar.

Aksi pernyataan sikap ini, ditutup dengan penyerahan tiga spanduk tuntutan, yang diterima oleh Mukhzan. Setelahnya, lima orang ini pun membubarkan diri. Demonstrasi tersebut, juga sempat mendapat pengawalan kepolisian, dan pengamanan Kejati Riau. (had)