SELATPANJANG, GORIAU.COM - Berpakaian ala rocker dengan berbagai atribut 'menakutkan' membuat penganut aliran punk tak diterima di Meranti. Berkali pula sudah anak Punk yang tiba di Meranti terpaksa harus dipulangkan.


Seperti yang terjadi Jumat (29/5/2015). Ada 9 anak Punk asal Medan diamankan Polsek Tebingtinggi.
Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Zahwani Pandra Arsyad SH MSi melalui Kapolsek Tebingtinggi Akp Ade Rukmayadi ketika dihubungi GoRiau, Sabtu (30/5/2015) siang membenarkan adanya 9 anak Punk asal Medan yang diamankan. Kata Ade, keberadaan anak Punk di Selatpanjang itu tidak diinginkan masyarakat dan meminta agar segera diamankan.
"Banyak masyarakat kurang suka atas keberadaan mereka (anak punk) dan melaporkan hal itu ke kita," kata Ade.
Mendapat laporan ini, Ade langsung memimpin operasi premanisme dan street crime, dan menyusuri jalan-jalan kota. Sekitar Pukul  09.15 WIB, polisi berhasil menemukan anak punk yang dimaksud sedang ngamen di Jalan Kesehatan, Jalan A Yani dan Sungai Juling.
"Mereka ada 3 kelompok (masing-masing tiga orang, red). Langsung kita amankan di Mapolsek," kata Ade.
Usai diberi pengarahan, sekitar pukul 11.00 WIB Polsek mengirimkan 9 anak Punk ini ke Kota Batam. "Tujuan mereka memang Batam, mereka diturunkan di Selatpanjang, entah karena alasan tidak ada biaya atau sebagaimana. Yang jelas waktu itu mereka ngamen di Selatpanjang untuk mencari biaya," kata Ade lagi.
"Ini antisipasi dari kita, kita khawatir kalau keberadaan mereka kita biarkan, bisa saja kedepannya di Meranti banyak anak punk. Beberapa waktu lalu kita memulangkan 3 orang, sekarang 9 orang," ujarnya lagi.(zal)