PEKANBARU, GORIAU.COM - Alvaro Prayata Dazain, bocah usia lima tahun yang meregang nyawa akibat percikan petasan yang ia ledakkan di dalam kaleng, Jumat (26/6/2015) malam kemarin, sempat menyiratkan pertanda kepada keluarganya. Dia yang awalnya periang, beberapa hari belakangan justru cenderung pendiam.

"Sejak dua hari (sebelum kejadian,red), anak ini jarang ngomong. Biasanya kalau dia main ke rumah kakeknya (rumah duka,red), dia ramah dan penyapa. Tapi beberapa hari ini ngak begitu. Dia diam-diam aja," ungkap tante Alvaro bernama Iyet, saat berbincang dengan GoRiau.com, Sabtu (27/6/2015).

Tak hanya itu, korban juga menunjukkan gelagat lainnya, khususnya pada saat tidur. Alvaro sering terlihat tidur dengan posisi tangan berlipat di atas dada. "Sampai-sampai ditegur mama nya, dek jangan gitu, tidur kayak mayat (tangan dilipat). Si adek (Alvaro) jawab, adek sembahyang ma. Ya kalau sembahyang pakai lah kain sarung," tiru Iyet.

Firasat berbeda lainnya, yakni saat bocah tersebut kerap minta diantar ke rumah kakek nya. "Antar adek kerumah bawah (rumah kakek), mau main. Nah biasanya kalau disini dia minta makan, tapi belakangan udah ngak lagi. Terus disini dia sering becanda, tapi sekarang udah pendiam," katanya yang juga dibenarkan kakak sepupu almarhum, bernama Putri.

Adapun dalam peristiwa naas Jumat malam kemarin, Alvaro jadi korban ledakan petasan yang ia bakar di dalam sebuah kaleng. Saat meledak, kaleng ini terpental persis ke lehernya, sehingga menyebabkan luka menganga. Nyawa bocah berusia lima tahun tersebut tak tertolong, dan dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis rumah sakit. (had)