BENGKALIS, GORIAU.COM -Targedi tenggelamnya kapal kayu yang membawa 21 TKI ilegal dari Malaysia menuju Bengkalis, menyisakan duka yang mendalam bagi pihak keluarga. Salah satu korban, Susiatun (26), sempat menghubungi orangtuanya, Nurdin (52) sebelum berangkat minta dijemput.

Seperti disampaikan kakak Susiatun, Mainah (29), sebelum tragedi itu, adeknya sempat menelpon ayahnya untuk menjemputnya di Pantai Selatbaru. ''Tapi setelah ditunggu tunggu tak kunjung tiba. Malah nomor HP adik saya tidak aktif dan terakhir dengar kabar, adik saya bersama rombongan TKI yang berjumlah 21 orang itu katanya tenggelam," ujar Mainah.

Pertama menyampaikan kabar bahwa kapal yang mengangkut adiknya bersama rombongan TKI lainnya itu tenggelam adalah adik laki-laki bernama Sulaiman (28) yang saat ini masih di Malaysia.

Menurut informasi dari Sulaiman, kata Maimanah, warga Bengkalis yang ikut numpang kapal tenggelam itu ada 4 orang. Yaitu seorang cewek warga Selatbaru telah ditemukan meninggal dan telah dikubur di Malaysia, seorang cowok warga Pematang Duku dalam kondisi selamat. Selanjutnya warga Desa Jangkang yang berstatus Tekong bernama Yan Edi dengan panggilan akrabnya Yan Deluk dan Susiatun warga Desa Penampi yang hingga sampai saat ini belum diketahui apakah selamat atau tidaknya.

Kapal berangkat dari Muar Kuala Ketapang, Malaysia menuju ke Pulau Bengkalis sekitar pukul 01.00 wib dini hari.

"Saya tahu pukul berapa keberangatan kapal yang tenggelam itu, sebab adik saya Susiatun menelpon bapak saya untuk menjempetnya di Selatbaru, tapi akhirnya kapal itupun tenggelam sebelun sampai tujuan, " cerita kakanya.(jfk)