BENGKALIS, GORIAU.COM - Satu keluarga di Desa Damai Kecamatan Bengkalis tersambar api setelah lampu tempel yang dinyalakan meledak pada saat pemadaman bergilir di daerah tersebut Minggu malam lalu. Akibat peristiwa tersebut, lima korban mengalami luka bakar dan satu diantaranya, seorang balita (2) meninggal dunia.

Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa naas itu bermula ketika Hermanto bersama istri (Anira) dan satu orang anaknya (Wiwik) berkunjung ke rumah orang tuanya, Heri. Selain silaturrahmi kepada kedua orang tua, sekaligus mereka ingin menjenguk ibu mereka, Nurmiah yang sedang sakit.

 

Kebetulan pada malam itu di desa mereka, Desa Damai terjadi pemadaman bergilir. Untuk penerangan malam hari, di rumah tersebut menggunakan lampu tempel dengan bahan bakar minyak tanah. Belum lama dinyalakan, lampu tersebut mati karena kehabisan minyak tanah. Selanjutnya, salah seorang dari keluarga tersebut mengisi lampu tempel dengan minyak tanah yang tersedia di dapur dan lampu kembali menyala.

 

Satu keluarga berkumpul sambil berbincang-bincang di tengah penerangan lampu tempel. Hanya dalam hitungan menit, secara tiba-tiba lampu tempel meledak. Seiring dengan itu, percikan api pun menyebar kemana-mana. Selain menyambar barang-barang yang ada di ruangan tersebut, api juga menyambar Hermanto, Anira, Nurmiah, Wiwik dan Heryati (keponakan). Api juga sempat membesar karena membakar kasur namun Heri dengan sigap segera mengeluarkan kasur tersebut sehingga api berhasil dipadamkan.

 

Pj Kepala Desa Damai, Eriyanto saat dihubungi wartawan membenarkan kejadian tersebut. Dikatakan, lima warga yang terbakar langsung mendapat bantuan dari warga sekitar. Dari lima orang tersebut, tiga diantaranya mengalami luka cukup parah yaitu Hermanto,  Anira dan Wiwik. "Pada malam itu juga (malam Senin,red) mereka dilarikan ke RSUD Bengkalis untuk mendapatkan perawatan intensif," katanya.

 

Masih menurut Eriyanto, setelah menjalani perawatan, salah seorang korban yaitu Wiwik tidak bisa diselamatkan dan meninggal keesokan harinya. Hal tersebut dibenarkan Direktur RSUD Bengkalis, dr Zulkarnain.

 

''Pada saat dibawa ke sini (RSUD,red) kondisi balita tersebut sudah tidak sadarkan diri. Masuk ICU sekitar pukul 11 malam (malam Senin, red) dan besok siangnya meninggal dunia,'' katanya.

 

Sementara kedua orang tua korban, Hermanto dan Anira menurut Zulkarnain, kondisinya juga  memprihatinkan dengan luka bakar  di beberapa bagian tubuh. Namun, mereka memaksakan diri untuk pulang dengan alasan ingin menghadiri pemakaman putrinya.(jfk)Â