PANGKALAN - Sedikitnya 900 warga korban banjir di Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota diungsikan ke tempat-tempat yang aman, Senin (8/2/2016). Rumah mereka terendam akibat banjir yang melanda Kecamatan Pangkalan, apur IX, Harau, Lareh Sago Halaban, Payakumbuh, Mungka, Suliki, Mungka dan Bukit Barisan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota Nasrianto mengatakan Desa Durian Tinggi, Kapur IX merupakan daerah terparah yang dilanda banjir dibanding desa lain. Bahkan, di daerah tersebut terjadi banjir bandang. Catatan BPBD Limapuluh Kota terdapat 400 rumah warga yang terendam banjir.

"Sementara warga yang rumahnya terendam banjir diungsikan ke tempat aman seperti Masjid, Mushalla atau sekolah-sekolah yang tidak terkena banjir," tegas Nasrianto.

Dilanjutkannya, BPBD Kabupaten Limapuluh Kota segera membangun dapur umum membantu konsumsi ratusan korban banjir. Dibantu Dinsos, Dinkes, TNI dan Polri. Lokasi terdekat yang tidak terkena banjir kita jadikan posko siaga dan evakuasi.

Banjir yang melanda kawasan Pangkalan Koto Baru disebabkan meluasnya aliran air Batang Mahek. Pantuan GoSumbar, air mencapai pinggang orang dewasa. Banjir tidak saja merendam perumahan warga. Bahkan, Mapolsek Pangkalan juga ikut terendam banjir.

Jalan lintas Riau-Sumatera Barat, tepatnya di daerah Pangkalan Kota Baru masih terendam banjir akibat Batang Maek, dan menyebabkan hubungan Sumbar-Riau terputus.

Sementara, BPBD Sumbar sudah menurunkan tim untuk membantu penanganan korban banjir di Pangkalan. Kepala BPBD Sumbar Zulfiatno mengaku sudah berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya untuk menanggulangi bencana tersebut. "Kita masih salurkan bantuan ke sana, seperti Sembako, makanan siap saji dan perahu karet," jawab Zul saat dihubungi melalui telepon selulernya. (***)