BENGKALIS, GORIAU.COM - Angin puting beliung kembali menerjang Bengkalis, Sabtu (6/10/2012) malam sekitar pukul 22.00 Wib. Tak ada korban jika, hanya saja pohon-pohon dan atap rumah berterbangan. Dan hingga siang tadi, Minggu (7/10/2012) kerugian belum bisa ditaksir.

Selain menerjang rumah dan pohon, angin kencang ini juga menumbangkan baliho-baliho yang ada di kota Bengkalis. Untung, baliho-baliho raksasa itu tidak menimpa bangunan rumah dan orang yang melintasi jalan.

Pantauan Minggu (7/10/2012) pagi, selain sejumlah baleho berukuran besar, beberapa batang pohon pelindung juga terlihat bertumbangan. Walau demikian tidak sampai mengakibatkan korban jiwa.

Kerusakan parah menimpa rumah empat petak di Jalan Bantan depan SD 025, milik Mansur (50). Bumbung beserta atap rumah tercabut akibat dihantam puting beliung. Bahkan sekitar 15 keping seng yang masih melekat di kayu bumbung terbang sekitar 100 meter dari rumah.

Seperti dituturkan Lusi dan Eka, mahasiswa STIE Bengkalis yang tinggal di rumah petak tersebut saat ditemui, Minggu (7/10/2012), hujan dan angin kencang tersebut mulai terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu dirinya bersama tiga rekannya yang lain yang tinggal di rumah tersebut sedang menikmati makan malam.

Saat sedang makan, hujan dan angin kencang tiba-tiba menerjang. Dirinya berniat menutup pintu rumah, tapi terhalang tiupan angin yang cukup kuat. Seketika atap teras bagian depan rumah tercabut dan terbang ke atas. Beberapa saat kemudian bagian bumbung bersama atap rumah yang terbang dibawa puting beliung.

''Kuat betul bang, waktu kejadian kami sedang makan. Saat turun hujan dan angin ribut kami nak nutup pintu, tapi tak bisa karena tiupan angin sangat kuat. Tiba-tiba atap teras dan bumbung rumah kami terangkat dan terbang dibawa angin,'' ujar Lusi diamini Eka.

Keempat mahasiswi yang tinggal di rumah tersebut ketakutan bukan kepalang. Mereka langsung keluar rumah menyelamatkan diri ke rumah tetangga.

Pantauan di lokasi musibah, bekas atau lokasi yang dilewati angin puting beliung masih terlihat jelas, beberapa pohon pisang dan pinang tumbang, sebelum angin menerjang rumah. Setelah itu, angin menerjang rumah milik Mansur, bumbung dan atap rumah ikut dibawa terbang, bahkan melewati satu rumah yang berada di samping rumah Mansur.

Terlihat seng berserakan di tanah warga, salah satu parabola milik warga juga tumbang, begitu juga beberapa pohon karet warga yang menjadi lokasi berputarnya angin puting beliung.

''Ada sekitar 15 keping seng yang masing lekat dengan kayu kuda-kuda, ikut diterbangkan sejauh 100 meter dari rumah lima petak ini,'' ujar Mansur.

Rumah milik Mansur tersebut selesai dibangun bebarapa bulan lalu, dari empat petak tersebut baru satu petak yang ditempati oleh empat orang mahasiswa STIE dan STAI Bengkalis. ''Anak-anak tadi cari tempat kos lain, soalnya rumah ini mau direhap dulu,'' ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan, Indra Gunawan langsung turun malam itu juga bersama stafnya membersihkan pohon-pohon yang ditumbangkan oleh angin puting beliung. Hal itu dilakukan karena khawatir bisa mengganggu masyarakat. (jfk)