BAGANSIAPIAPI, GORIAU.COM - Puluhan Te Cu Kong, tempat hio serta batu bertuliskan nama arwah yang sudah meninggal, di perkuburan Tionghoa hancur berantakan. Kejadian itu sontak membuat puluhan warga Tionghoa mendatangi kuburan yang berlokasi di Jalan Pelabuhan Nelayan, Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Riau.

Keluarga dari arwah yang kuburannya ikut menjadi korban, tidak bisa mengungkapkan perasaannya atas ulah orang yang mereka anggap sangat brutal tanpa memandang apa akibat yang bakal dihadapi oleh oknum tersebut jika sudah menghancurkan tempat yang dianggap sakral bagi mereka.

''Suatu saat nanti pelakunya pasti akan dikejar oleh arwah yang telah dikuburkan. Te Cu Kong bagi kami sama dengan penguasa tanah,'' kata salah seorang keluarga korban yang enggan menyebutkan namanya.

Kejadian menghancurkan tempat meletakkan batangan dupa itu, membuat warga Tionghoa enggan memberikan keterangan panjang lebar atas peristiwa itu. Mereka nyaris mengambil sikap diam. Namun dari sisi visual, ada rasa geram bercampur kecewa. Seolah-olah perbuatan pelaku tak bisa dimaafkan.

Terkait kejadian itu, Bupati Rokan Hilir, Suyatno, A.Mp meminta Kapolsek mengusut tuntas pelaku yang telah memancing kegeraman keluarga pemilik kuburan Tionghoa.

''Jika pelakunya pemakai narkoba, tolong dicari dan dihukum yang setimpal,'' kata Suyatno ketika menghubungi Kapolsek Bangko melalui seluler, Kamis (23/4/2015).

Untuk mencari pelaku, Reskrim Polsek Bangko, Bagansiapiapi telah bekerja keras sejak pagi. Mereka melakukan identifikasi ke lokasi tempat kejadian perkara. Polisi menemukan plastik yang biasa digunakan pengguna lem cap kambing. Plastik itu ditemukan berserakan di beberapa tempat.

Kapolres Rokan Hilir, AKBP Subiantoro, Sik, SH,MH melalui Kapolsek Bangko, Kompol,M, Nurhadi berjanji akan mencari sampai ketemu pelakunya. ''Kita akan cari pelakunya. Mudah-mudahan bisa terungkap,'' kata M Nurhadi kepada GoRiau.com.

Agar persoalan ini tidak melebar, Ketua Majlis Ulama Indonesia, Drs Wan Ahmad Syaiful meminta agar kasus ini jangan dimasukkan kedalam persoalan agama. Karena menurutnya ini adalah murni kriminal apalagi jika pelakunya diduga menggunakan benda yang dilarang agama. ''Kita tunggu saja penyelidikan polisi. Semoga pelakunya segera ditemukan,'' kata Wan Syaiful. (amr)