BENGKALIS, GORIAU.COM - Warga Desa Dompas, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Jumat (31/7/2015) sekitar pukul 16.00 WIB. Dimana Auni alias Ayin (50) yang berprofesi sebagai nelayan diduga kuat tengelam di perairan Bengkalis (pesisir laut Desa Dompas).

Hal itu disampaikan Kapolsek Bukit Batu Kompol Sugeng saat dikonfirmasi GoRiau.com melalui Kanit Intel Brigadir Dedy AT, bahwa Ayin dilaporkan hilang oleh Amat dan Kairul. Dimana keduanya saksi mata tersebut yang melihat korban terakhir kalinya sebelum menemukan sampan (perahu kayu) milik Ayin dalam keadaan kosong.

"Sekitar pukul 15.00 WIB kedua saksi mata tersebut melihat korban sedang berada dipinggiran Sungai Dompas guna menarik jaring. Sekitar pukul 15.30 WIB, keduanya berjumpa dangan korban yang saat itu berada dipinggiran sungai juga sambil menarik sampannya," ungkap Brigadir Dedy.

Kedua saksi mata itu sempat berbicara dengan korban dan bertanya "Kenapa lewat sini bang". Selanjutnya korban menjawab "Tak apo-apo, karena mesin rusak dan badan penat" menggunakan bahasa melayu, dijelaskan Brigadir Dedy.

"Selanjutnya sekitar pukul 16.00 WIB, kedua saksi itu dan korban berpisah. Sekitar pukul 16.30 WIB, kedua saksi mata menemukan sampan milik korban mengapung dengan kondisi korban sudah tidak ada. Sekitar pukul 17.00 WIB warga dan nelayan mencari korban namun korban tidak ditemukan selanjutnya sampan milik korban ditarik ke darat guna diamankan," ujar Brigadir Dedy lagi.

Korban Ayin merupakan warga Gang Sekolah RT03 RW03 Dusun Lestari, Desa Dompas, Kecamatan Bukit Batu. Didalam sampan milik korban juga ditemukan tas yang berisikan handphone.

Saat ini upaya yang dilakukan Polsek Bukit Batu dan tim dari KPLP Sungai Pakning berjumlah 7 personil, melakukan pencarian dan olah TKP. Kompol Sugeng pun ikut melakukan pencarian hingga malam ini, menggunakan kapal pompong milik nelayan sebanyak 5 unit, speedboat Sat Pol Air Polres Bengkalis dan 1 unit speed atau perahu karet milik KPLP Sungai Pakning.

Hingga berita ini diterbitkan, upaya pencarian korban masih terus dilakukan.(ric)