PEKANBARU, GORIAU.COM - Sekawanan perampok bersenjata api beraksi di kawasan jalan Lintas Minas-Perawang, Km 6 Minas, Jumat (24/4/2015) siang tadi. Mereka berhasil membawa kabur uang senilai Rp400 juta, setelah sebelumnya menembak sang supir.

Aksi perampokan bersenjata api dilaporkan terjadi siang tadi, sekitar pukul 12.15 Wib. Informasi yang dihimpun dari Kepolisian Daerah (Polda) Riau, para pelaku yang ditaksir berjumlah dua orang ini memepet mobil korban yang tengah melewati jalanan berlubang, di jalur Lintas Minas-Perawang, Km 6 Minas.

Tak butuh waktu lama, pelaku yang diketahui menggunakan sepeda motor Yamaha Vixion ini langsung memberondong korban dengan dua kali letusan senjata api kearah bangku supir, dan mengenai tepat di lengan kanan. Lantaran takut dengan teror tersebut, supir mobil bernama Sarbon Sembiring (48) bersama rekan nya Safari (32), akhirnya menghentikan laju kendaraan.

Disinilah para pelaku kemudian merampas tas yang berisikan uang senilai Rp400 juta. "Uang tersebut baru saja diambil korban dari Bank BNI Perawang dan rencananya akan dibawa ke Minas," ungkap Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo Sik, Jumat malam.

Usai itu, pelaku langsung kabur melarikan diri ke arah Minas. Sementara korban dilaporkan sempat mengalami luka tembak di lengan kanan dan dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau, guna perawatan intensif. "Ya tertembak di lengan kanan. Dia sudah di bawa ke RS Bhayangkara. Sedangkan pelaku masih kita lakukan pengejaran dengan koordinasi bersama Polres Siak dan jajaran Polda Riau," ujarnya kepada GoRiau.com.

Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan satu megazine senjata api genggam beserta dua buah amunisi dan satu selongsong. "Ini menjadi barang bukti untuk menelusuri pelaku. Kita juga akan minta keterangan korban," tukasnya.

Terkait kejadian ini, AKBP Guntur menghimbau bagi masyarakat yang membawa uang dengan jumlah banyak, supaya bisa meminta pengawalan pihak kepolisian. "Jasa pengawalan ini tidak dipungut biaya. Tujuannya untuk menghindari peluang terhadap pelaku kejahatan yang mempelajari pola korbannya," himbaunya. (had)