PASIRPANGARAIAN, GORIAU.COM - Korban lakalantas, Dedi Dachi, (33), salah seorang Warga Desa Kepenuhan Hulu, Kecamatan Kepenuhan Hulu, Kabupaten Rokan Hulu setelah satu hari dirawat intensif di Ruang Cempaka Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasir Pangaraianan, terpaksa harus dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad Kota Pekanbaru, karena kondisinya semakin kritis.

Korban mengalami luka yang cukup parah setelah sepedamotor yang dikendarainya dilindas Dum Truck dengan Nopol BM 8728 ME di Jalan Lintas Provinsi (Jalinprov) Kepenuhan Hulu-Kepenuhan, Jumat 17 Oktober 2014.

Teman korban, Jelis Zalukhu (19) mengatakan, saat peristiwa itu, dia ikut dibonceng, tapi selamat pada insident lakalantas tersebut. Ia menuturkan Minggu (19/10/2014), kalau pada Jumat tanggal 17 Oktober lalu sekitar 19.30 Wib, waktu itu hujan sangat lebat, korban membonceng dirinya dengan sepedamotor Yamaha Jupiter Z, tidak ada nomor Plat.

Mereka hendak pulang dari tempat kerja mereka di Kebun Kelapa Sawit milik Nainggolan di Desa Pekan Tebih, Kecamatan Kepenuhan Hulu ke rumahnya di sekitar perkebunan PT PSA.

Keduanya harus melewati Jalinpprov Kecamatan Kepenuhan Hulu-Kepenuhan dalam perjalanan dengan kondisi hujan. ''Kami terus jalan, tepat TKP ada lobang dan kami terperosok kesana, saat bersamaan sebuah Dum Truck dari Kepenuhan menuju Kepenuhan Hulu melintas dan langsung menabrak sepeda motor kami,'' kata jelas Zalukhu.

Tabrakan begitu kencang dan kuat, "Bahkan sepeda motor kami jatuh, saya terpental, untunglah saya tidak cedera, sementara Dedi Dachi, kawan saya mengalami luka parah," ungkap Jelis Zalukhu.

Waktu itu Dedi Dachi langsung dilarikan ke RSUD Pasir Pangaraiyan, karena perutnya terlindas ban depan mobil di sebelah kanan, kondisinya cukup parah, kemudian harus dirujuk ke RSUD Pekanbaru.

Di tempat yang berbeda di rumah keluarganya di Desa Pekan Tebih saat ditanya, peristiwa itu sudah dilapor kepihak Polisi, Tibani Waruwu (32) istri Korban mengatakan, di saat kejadian tersebut belum dilaporkan pada polisi.

''Karena kami tidak tahu cara melapornya, namun kami sudah memberitahu kepada Pak Nainggolan, pemilik Kebun sawit tempat kami kerja, karena bapak itu juga anggota polisi dan begitu juga sudah kami sampaikan kepada keluarga kami semua, baik yang ada di Rohul, di Nias dan di tempat lainnya," papar istri korban.

''Tapi penyampaian kami ditindaklanjuti atau tidak kami tidak tahu, maklum kami ini tidak tahu apa-apa," pungkas istri korban dengan nan sedih seraya melihat kondisi suaminya yang masih kritis. (ram)