PEKANBARU - Puluhan pengunjuk rasa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia daerah Riau, Jumat (17/6/2016) sore, menumpahkan satu truk berisi sampah busuk di depan pintu masuk kediaman Walikota Pekanbaru, Riau.

Aksi tersebut sebagai imbas kekesalan massa lantaran Walikota Pekanbaru, Firdaus MT tak kunjung bisa menyelesaikan polemik pembayaran gaji karyawan pengangkut sampah yang berbulan-bulan tidak dicairkan. "Jangan cuma janji-janji saya," teriak Koordinator lapangan, Dwi Agus Putra.

Aksi buang sampah itu tidak bisa dicegah polisi dan Satpol PP, sebab pendemo sudah terlanjur geram. Sesaat setelah tiba, truk langsung diarahkan ke depan pagar dan langsung dibuang begitu saja. Tak ayal, aroma menyengat langsung menyeruak dari sampah-sampah rumah tangga ini.

"Biar Pak Wali cium ini sampah. Mungkin selama ini sering di dalam ruangan ber-AC jadi nggak tahu gimana bauknya sampah yang setiap hari kami cium. Ini lama-lama jadi penyakit," sambung Putra. "Sampah ini sengaja kami pungut, kami tempatkan di sini buat oleh-oleh untuk Pak Wali," geram massa.

"Kami minta selesaikan masalah sampah ini. Pekanbaru bukan Kota Madani, tapi kota sampah. Perbaiki manajemen pengelolaan sampah dan kalau ini tidak bisa diselesaikan, lebih baik Pak Wali mundur saja dengan terhormat," sampai Putra.

Tidak hanya kediaman Walikota, pendemo juga berencana membuang sampah di depan rumah kediaman wakil walikota, hari ini juga. Aksi tersebut, sempat menyita perhatian pengguna jalan, tepatnya di persimpangan Jalan Ahmad Yani dan Jalan Riau. ***