PEKANBARU - Front Pembela Islam (FPI) Provinsi Riau, mendatangi sebuah tempat di Jalan Melayu, Arengka, Pekanbaru-Riau, Jumat (4/1/2016) malam. Tempat tersebut diduga tengah berlangsung suatu agenda kegiatan. Walhasil, acara tersebut terpaksa dihentikan.

Massa FPI dan gabungan dari beberapa perkumpulan organisasi ini datang ke lokasi karena menduga ada aktivitas yang dilakukan menyangkut suatu aliran. Adapun kegiatan itu, disebut-sebut dilaksanakan di Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), di Jalan Melayu, Arengka, Pekanbaru-Riau. Bahkan di sana nyaris terjadi sedikit keributan.

Pantauan GoRiau.com, panitia acara sudah tak terlihat ketika anggota FPI ini datang. Tampak pula masyarakat setempat bergerombol melihat kejadian tersebut. Satu orang pria yang katanya selaku pemateri langsung dibawa ke markas FPI, Jalan Sungai Kampar, Kelurahan Tanjung Rhu, dengan tujuan menghindari kemungkinan rusuh.

Selain membawa orang tersebut, massa FPI juga mengamankan beberapa buku dan laptop yang diduga berisi materi yang bakal dipaparkan kepada peserta pertemuan. Di kantor FPI, orang ini langsung dipertemukan dengan Ketua FPI Riau, Ustad Ade Hasibuan.

"Dia ini mengaku dari Syiah Mu'tadilah yang masuk dalam jaringan aktivis filsafat. Kita akan tanya dan dalami dulu apa materi yang dia paparkan ini," ungkap Ustad Ade Hasibuan saat diwawancarai GoRiau.com, di Markas FPI, Jumat malam.

"Kita antisipasi, tamu yang datang dari luar. Yang bersangkutan itu kita duga dari aktivis Syiah yang melakukan kegiatannya di Pekanbaru. Mau tak mau terpaksa kita hentikan kegiatan itu dan kita bawa yang bersangkutan untuk kita tanya kepentingannya," tegas dia.

Hingga berita ini diturunkan, Markas FPI masih ramai oleh puluhan anggotanya yang berjaga-jaga di luar. Sebagian lainnya, terlihat tengah berbincang-bincang dengan pria yang belum diketahui identitasnya tersebut. Adapun aksi ini dipimpin langsung oleh Panglima Laskar Daerah (FPI) Ustad Muhammad Zein. ***