BANJARNEGARA, GORIAU.COM - Kepala BNPB, Syamsul Maarif, langsung memimpin pelaksanaan pemasangan system peringatan dini longsor (LEWS, landslide ealy warning system) seperti yang diperintahkan Presiden Jokowi saat Sidang Kaninet Terbatas pada Rabu (17/12/2014) lalu. Saat ini Kepala BNPB masih berada di Banjarnegara untuk membahas penanganan darurat dan pemulihan dari longsor di Dusun Jemblung, Banjarnegara.

Hari ini, Sabtu (20/12/2104), UGM akan memasang peralatan di Banjarnegara. Dari 10 unit LEWS yang akan dipasang UGM, terdistribusi di Banjarnegara 5 unit, Kulonprogo (1), Bandung Barat (1), Pekalongan (1), Banyumas (1), dan Magelang (1). Sedangkan dari PVMBG Badan Geologi, 10 unit LEWS akan dipasang di Wonosobo 5 unit, Jawa Barat bagian Selatan (4) dan Magelan (1). 

Sebelumnya UGM bekerjasama dengan BNPB dan Pertamina telah memasang 14 LEWS beberapa tempat yaitu di Banjarnegara (1), Karanganyar (2), Situbondo (1), Sulawesi Utara (1) Tasikmalaya (1), Garut (1), Tanggamus (1), Argomakmur Bengkulu (1), Baturaja (1),Sungai Penuh (1), Sumatera Utara (1), Kalimantan Selatan (1), dan Sulawesi Srelatan (1). Sedangkan PVMBG telah memasang 5 unit di Karanganyar (1), Purworejo (1), Cilacap (1), dan Magelang (2). Sementaraitu BPPT telah memasang 2 unit di Agam dan Balikpapan, dan LIPI memasang di Garut. 

Semua LEWS tersebut adalah karya anak bangsa Indonesia sehingga perlu diapresiasi dan digunakan. Bahkan "Pemerintah Myanmar pernah membeli LEWS produk UGM untuk dipasang di Myanmar pada tahun 2012. Hendaknya pemda yang memiliki daerah rawan longsor memanfaatkan peralatan ini karena sangat diperlukan masyarakat. Begitu juga dengan dunia usaha melalui program CSR (Corporate Social Reponsibility) dapat juga membangun sistem peringatan dini longsor atau bencana lainnya. Jika selama ini bantuan diberikan saat tanggap darurat maka dapat dialihkan dalam bentuk pencegahan bencana dengan peringatan dini," tandas Syamsul.(rls)