BENGKALIS, GORIAU.COM - Langkah maju dilakukan oleh PT Bumi Laksamana Jaya Bengkalis. Perusahaan milik Pemkab Bengkalis ini akan menggarap proyek air bersih masa depan di Kota Duri dengan menggandeng Watertech, sebuah perusahaan air bersih Singapura.

Mega proyek yang di masa awalnya nanti akan memproduksi 10.000 meterkubik air bersih ini, diperkirakan menelan dana sekitar Rp100 miliar. Dan tersebut merupakan investasi jangka panjang Watertech. Nanti jika proyek ini selesai, airnya akan dipasok ke PDAM Duri yang dapat mengurangi krisis air bersih di daerah ini dalam jangka panjang.

Hal tersebut terungkap dalam presentasi Direktur PT Bumi Laksamana Jaya, Yusrizal Andayani, bersama petinggi Watertech Singapore dihadapan Gedung Sri Mahkota Bengkalis, Rabu (19/9) siang. Presentasi dipimpin Ketua Bappeda Bengkalis ,Jondi Indra Bustian ini dihadiri Vice Chairman PT Watertech, Mr Lau Wah Ming yang merupakan Project Director Watertech, Lee Tok Eng, Tan Chee Meeng dan Wong K.Y.

Sementara dari Pemkab Bengkalis hadir Asisten I H Burhanuddin, Kadisperindag Darmawi, Kadis CKTR M Amin, Direktur PDAM Bengkalis Nova, General Manager PT BLJ Keri Lafendi, Kabag Humas & CSR PT BLJ Haspian Tehe, Kasbudbid BP DIK YKPP Jakarta Toto Priyana dan dinas terkait lainnya.

Dikatakan Yusrizal, proyek ini tidak menggunakan dana APBD tetapi seratus persen memakai dana luar negeri. Sumber airnya direncanakan dari Sungai Rangau atau sungai lainnya yang memenuhi persyaratan untuk sumber air bersih.

''Kita akan bicarakan dengan Pemkab Rohil nanti soal sumber air Sungai Rangau ini secara bisnis, termasuk nanti soal pengurusan izin dalam pembangunannya,'' jelas Yusrizal.

Air baku akan diambil dari Sungai Rangau melalui pipa sekitar 30 km ke penyimpanan air baku di Duri. Sementara lama waktu membangunnya sekitar 15 bulan begitu proses perizinan dan persyaratannya selesai.

''Kita siap membangun apa yang dibutuhkan PDAM, mau pasokan air bersih, air siap minum atau air kemasan kita siap. Kita juga ingin Bengkalis punya air kemasan berkualitas tinggi merek sendiri. BLJ yang membangun dan mengolah, sedangkan yang menjualnya ke masyarakat kita serahkan ke PDAM. Jadi tak perlu lagi membeli air kemasan (mineral) dari luar," tuturnya.

Vice Chairman PT Watertech Lau Wah Ming mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih atas sambutan Pemkab Bengkalis. Watertech berpengalaman dalam industri Water Treatment yang sudah membangun pengolahan air bersih di Mongolia dan China dan negara lainnya.

''Kita siap dengan teknologi, tenaga engineer dan pendanaan yang dimiliki. Kedatangan kita ke Bengkalis ini merupakan bagian keseriusan Watertech untuk membangun bisnis ini,'' tuturnya.

Direktur PDAM Nova menyambut baik rencana ini, namun pihaknya perlu mendiskusikan lagi soal harga jual air BLJ ke PDAM nanti dan sekaligus perjanjian dan pengembalian investasi.

Demikian halnya Kepala Bappeda Jondi Indra Bustian. Ia juga menyambut baik rencana investor Watertech dengan BLJ ini. ''Mudah-mudahan ini cepat terealisasi. Silakan BLJ membuat feasibility study, dan PDAM mensuport data-data dan pemetaan instalasi air, jumlah pelanggan dan sungai sebagai sumber air bersih. Ini harus kita dukung, karena BLJ yang membawa dana luar negeri masuk ke Bengkalis, bukan memakai dana APBD. Pola seperti inilah yang perlu kita cari. Polanya sistem BOT, setelah 30 tahun akan menjadi milik PDAM Bengkalis," jelas Jondi.(jfk)