DUMAI, GORIAU.COM - Kepala Polres Dumai AKBP Yudi Kurniawan mengatakan pihaknya kini sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus penganiayaan Briptu Edo yang dilakukan oleh sejumlah anak muda yang sering balapan liar.

Kepala Polres Dumai AKBP Yudi Kurniawan ketika dikonfirmasi wartawan melalui Kabag Ops Polres Dumai AKP Ferly Rosa Putra, Minggu (13/4/2014), membenarkan kejadian pengeroyokan yang dilakukan terhadap salah satu personil Polres Dumai dari Satuan Sat Lantas berpangkat Brigadir tersebut.

Saat itu, dirinya yang dalam kejadian tersebut langsung turun ke TKP untuk menyelamatkan korban serta melakukan penyidikan atas kejadian tersebut.

''Benar, korban sempat di bawa ke rumah sakit, saat ini kita masih menyelidik apa motif pelaku hingga berbuat demikian,'' ungkap AKP Ferly.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kapolsek Dumai Timur Kompol Bayu Wicaksono, dimana pihaknya yakni Jajaran Polsek Dumai Timur bersama jajaran Polres Dumai hingga saat ini masih melakukan penyelidikan terhadap para pelaku pengeroyokan yang menghakimi anggota Sat Lantas Polres Dumai itu. ''Pelakunya sedang kita lidik,'' tegas Kompol Bayu, Minggu (13/4/2014).

Seperti diberitakan sebelumnya seorang Polisi Lalu Lintas (Polantas) Polres Dumai diseret-seret ratusan warga di Jalan Sudirman, depan Pasar Lepin, Kelurahan Bintan, Sabtu (12/4/14) sekitar pukul 23.30 WIB. Lebih 30 menit polisi tersebut dikepung, dimaki-maki dan digiring oleh ratusan massa yang masih ABG, sehingga itu tidak berkutik.

Polisi tersebut hanya bisa pasrah di tengah-tengah kerumuman massa. Ia sempat dipukul dan ditendang kelompok massa yang hobi otomotif itu.

Saat itu, Polantas dengan mengendarai mobil patroli hendak mengamankan aksi balap liar. Mobil patroli Lantas Polres Dumai menghadang kumpulan anak-anak yang masih remaja itu. Tampak mobil patroli menyesak para pengendara sepeda motor bahkan melakukan rem mendadak.

Pengendara motor yang mulai geram, namun belum ada reaksi. Ketika, mobil patroli berhenti di depan gerbang Pasar Lepin, seorang Polantas yang dikenal Briptu Edo turun dari mobil. Sehingga massa yang mulai geram mendekatinya.

Melihat Briptu Edo turun sendirian, ratusan massa yang hobi melakukan balap liar pun mengepungnya. Sehingga tidak ada ruang untuk Polisi itu keluar. Sementara, mobil patroli yang dikendarai rekan Briptu Edo, pergi meninggalkan kerumuman. Tinggallah polisi yang turun dari mobil itu sendiri. Sedangkan di dalam mobil ada 3 orang rekannya. Tapi sayang, 3 orang rekannya itu meninggalkan dirinya yang sudah dikepung.

Saat itu, massa yang didominasi remaja 15-25 tahun itu memaki-maki Briptu Edo. Mereka menarik-narik, bahkan menggiring polisi itu hingga ke depan Ramayana. Kemudian, digiring lagi ke depan Pasar Lepin. Saat itu, wajah polisi itu sangat pucat, tak terlihat lagi jiwa polisinya. Sempat polisi itu memegang tiang, sementara massa menarik-nariknya. Hingga tiang itu tampak bergoyang. (za)