KOTO GASIB, GORIAU.COM - Sedikitnya empat desa di Siak dapat kebagian air Sungai Siak yang busuk. Air sungai yang melintasi empat desa yaitu Desa Buatan 1, Desa Buatan 2, Desa Rantau Panjang, dan Desa Sri Gemilang,Kecamatan Koto Gasib, Siak, tak bisa digunakan seperti biasanya.

Kondisi air Sungai Siak yang melintasi empat desa ini selain menyebabkan gatal juga semakin keruh dan sebagian ikan mati.

Padahal saat ini, masyarakat desa masih mengandalkan air sungai untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari, baik itu untuk mandi,mencuci dan kebutuhan lainnya.

Kepala Desa Buatan 1, Ali Parmidi, Kamis (25/4/2013) saat ditemui di ruang kerjanya membenarkan kalau kondisi air semakin parah baunya,yang mana sudah banyak ikan-ikan yang sempoyongan dan mati.

''Kami berharap kepada Pemerintah Kabupaten Siak untuk mencarikan solusi dan mengambil tindakan terhadap perusahaan yang telah menyebabkan kondisi air yang sudah tidak bisa dipergunakan warga untuk mandi,mencuci serta keperluan lainnya,'' ungkap Ali Parmidi.

Ali Parmidi berharap adanya bantuan dari pihak Pemda Siak karena warga membutuhkan air bersih untuk keperluan rumah tangga. ''Kalau terus dibiarkan kita khawatir akan berdampak pada gejolak sosial di masyarakat, karena untuk keperluan air dalam kebutuhan rumah tangga masyarakat harus menampung air hujan,'' tambahnya.

Dikatakannya, kalau hendak membeli air bersih ke depot selain jarak jangkauannya jauh, terkendala ekonomi masyarakat yang masih belum mapan.

Sementara itu di tempat terpisah Kepala Dusun Desa Sri Gemilang, Alim menyebutkan bahwa warganya juga mengeluhkan kondisi air yang berbau busuk dan banyak ikan yang mati di Sungai Siak.

''Bagaimana warga kami melakukan kegiatan rumah tangga sementara kondisi air Sungai Siak sudah bau busuk, dan kondisi ini membuat warga gatal-gatal,'' ungkap Alim.

Ia berharap Pemda Siak dan pihak terkait bisa menyediakan air bersih. ''Kami juga berharap kepada pihak terkait untuk mengusut sumber asal usul limbah yang masuk kedalam Sungai Siak,'' kata Alim. (sks)