PEKANBARU, GORIAU.COM - Bisnis investasi VGMC (Virginia Gold Mining Corporation) mulai meresahkan masyarakat Riau. Ribuan masyarakat mulai cemas. Melihat kondisi ini semestinya pihak kepolisian baik Polda maupun Polres melakukan pengusutan, ada atau tidak pengaduan.

''Polisi seharusnya melakukan pengusutan terhadap bisnis VGMC di Riau. Para leadernya harus dimintai keterangan karena ini menyangkut uang rakyat. Kasihan kalau rakyat mengalami kerugian terus menerus,'' ujar anggota DPRD Riau H Zukri menjawab wartawan di Pekanbaru, Kamis (18/10/2012).

Dijelaskan, investasi yang menggiurkan dengan keuntungan besar tersebut telah menyebabkan hampir sebagian besar masyarakat Riau ikut serta. Tak jarang, banyak masyarakat rela menggadaikan rumah, menjual kendaraan bahkan menggadaikan SK PNS untuk mendapatkan uang agar bisa menanamkan investasi di VGMC tersebut.

''Karena bisnis ini sudah meresahkan maka polisi harus segera melakukan pebgusutan,'' tegasnya, Kamis (18/10/2012).

Seperti diberitakan media beberapa waktu lalu, investasi menggiurkan dengan keuntungan berlipat dari Virgin Gold Mining Corporation (VGMC) ternyata banyak diikuti PNS, pengusaha, pedagang, anggota DPRD, bahkan masyarakat biasa, di Kabupaten Pelalawan.

Bahkan ada yang investasi miliaran rupiah. Dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan berlipat ganda. Namun, keuntungan tersebut sekarang tinggal mimpi saja.

Perbincangan hangat yang menyebutkan tentang susahnya pencairan dana dari VGMC terus dibincangkan di kedai kopi dan kantor dinas. Bahkan nilai investasi masyarakat yang ikut investasi tersebut ada yang mencapai Rp1 miliar. Sedangkan rata-rata investasi Rp50 juta hingga Rp500 juta.

Seperti yang diutarakan Husni Tamrin, di Pangkalankerinci. Tamrin menyebutkan, investasi ini sangat menggiurkan. Namun, dirinya tidak tertarik untuk investasi tersebut. Lebih baik berfikir tentang kepentingan masyarakat dan usaha kebun saja.

''Saya bilang menggiurkan katanya kalau investasi Rp100 juta bisa dapat per bulan Rp25 juta per bulan. Siapa yang yang mau member uang sebesar itu. Tapi, sekarang saya dengan pembicaraan di tengah masyarakat banyak yang mengeluh. Bahkan ada yang termenung karena baru masukan investasi Rp300 juta sampai gadaikan SK. Namun dananya tidak bisa diambil lagi,'' ujarnya Kamis lalu.

Dari penuturan Tamrin, investasi ini memang sudah ada yang memberikan keuntungan. Namun, bila sudah tidak bisa dibuka lagi websitenya, dana tidak dapat diambil, menurut dia, banyak kerugian yang dialami masyarakat.

''Dari informasi yang diperoleh di lapangan, investasi VGMC di Kabupaten Pelalawan bisa mencapai Rp645 miliar. Ada yang menggadaikan SK PNS, rumah, hanya untuk investasi ini,'' ungkap Tamrin.

Dia berharap ke depan masyarakat bisa berfikir lebih baik lagi, sebelum melakukan investasi. Yang paling penting, cek dulu kebenaran tentang investasi tersebut, bertanya terlebih dahulu dengan orang yang ahli investasi. ''Jangan salah pilih investasi,'' pungkasnya.

Andre salah satu PNS Pemkab Pelalawan juga menyatakan, bisnis VGMC memang sangat menggiurkan. Dia menggadaikan SK untuk mendapatkan modal sebesar Rp100 juta di VGMC.

''Baru berjalan satu tahun, informasi VGMC tidak bisa dibuka lagi sedikit membuat saya khawatir. Karena belum pulang modal,'' kata Andre kepada saat makan siang di sebuah kedai kopi Jalan Akasia.

Wakil Bupati Pelalawan, H Marwan Ibrahim menambahkan, dirinya sudah mengingatkan kepada seluruh PNS untuk tidak terlalu mengikuti hawa nafsu berinvestasi di VGMC.

Karena, kalau uangnya tidak kembali, bisa menyebabkan fikiran tidak tenang. Sebaiknya, sambungnya, lakukan tugas dengan baik sebagai pelayan kepada masyarakat.

''Saya sudah mengingatkan kepada seluruh PNS untuk bisa lebih tenang dalam melakukan investasi. Kalau sudah kejadiannya ada informasi VGMC sudah mulai susah melakukan transaksi seperti speedline tentulah berdampak buruk bagi yang investasi,'' pungkasnya. (nti/rpc)