PEKANBARU, GORIAU.COM - Malam ini, Jumat (12/10) pukul 20.00 WIB, sekitar 300 pedagang akan menggelar dagangannya di taman kota, Jalan Cut Nyak Dien belakang Perpustakaan Wilayah Soeman Hs Pekanbaru, Riau. Mereka mengancam, jika Satpol PP berani mengusir mereka, maka kejadian bentrok tidak akan bisa dihindari dan pedagang siap perang melawan Satpol PP.

Ancaman para pedagang yang didukung Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) bukan main-main. Antisipasi jika terjadinya bentrok memang sudah dipersiapkan seperti kayu-kayu khususnya yang ada pada tenda lapak-lapak tempat jualan.

''Malam nanti kami berencana sudah memulai menggelar dagangan. Paling lambat maghrib lapak dagangan sudah mulai dibangun. Jika satu orang saja terusir, maka kami akan lawan itu Satpol. Kami tak peduli walaupun harus bentrok, adu fisik," kata Bambang salah seorang pedagang yang mengaku sudah lama berjualan di taman kota tersebut.

Ini menurut Bambang sudah menjadi komitmen bersama pedagang lainnya. Karena alasannya hanya satu, untuk mencari makan. Sementara Sukardi, salah seorang aktifis SRMI, menyatakan selama enam bulan, pasca pelarangan menggelar dagangan di taman kota tersebut para pedagang diberikan tempat, seperti di Jalan Pepaya dan Jalan Arifin Ahmad.

Tapi dua lokasi itu kurang mendukung. Jika Jalan Arifin Ahmad karena kurang pengunjung, sementara Jalan Pepaya badan jalannya sempit. Sehingga pedagang tidak bisa memaksimalkan hasil dagangannya. Karena itu, pedagang berharap, kepada Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT agar memberikan jalan keluar dengan mengizinkan pedagang kembali menggelar dagangannya.

Ada pun terkait ancaman bentrok, jika usaha untuk menggelar dagangannya malam ini dihalangi Satpol PP, kata Sukardi maka itu merupakan konsekuensi. Karena para pedagang selama ini tidak pernah diberi kepastian. ''Mereka juga ingin membiayai keluarga mereka, ingin menyekolahkan anak mereka. Ini harusnya dipikirkan oleh Wali Kota,'' tegasnya.(nti)