SIAK SRI INDRAPURA - Setelah satu jam menunggu, rona wajah Dewi (20) seketika berubah ceria, saat nomor antrian yang dipegangnya dipanggil petugas. Gadis berkerudung yang kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau (UIR) Pekanbaru itu bergegas mengambil kartu mahasiswa, KTP dan KK dari dalam tasnya, menuju petugas untuk menyerahkan semua berkas yang dibutuhkan. Setelah dicek, semua berkas lengkap, salah seorang petugas menyerahkan uang pecahan Rp100 ribu sebanyak 20 lembar kepada Dewi.

"Hitung di sini, jangan bawa ke belakang," kata petugas. Dewi pun langsung menghitung ulang uang yang sudah diterimanya."Makasih pak, cukup 2 juta," kata Dewi berlalu.

Tak hanya Dewi, ada 1.390 mahasiswa miskin dari 14 kecamatan di Kabupaten Siak yang "menyerbu" Kantor Bupati Siak untuk menerima beasiswa tunai, Selasa (1/12/2015). Program yang sudah berjalan sekitar 4 tahun itu, merupakan bentuk kepedulian Pemkab Siak terhadap anak-anak kurang mampu agar dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Sayangnya, dari ribuan mahasiswa yang sedang antri untuk menerima beasiswa miskin itu, masih terlihat wajah-wajah segar dengan penampilan mencolok. Baju, celana, sepatu dan handphone yang dipakai tampak berkelas.

"Sesuai data yang sudah kita validasi, untuk tahun 2015 ini tercatat 1.390 mahasiswa miskin dari 14 kecamatan yang menerima beasiswa dari Pemkab Siak. Total anggarannya mencapai Rp2.774.100.000," kata Kabag Kesra Setdakab Siak Darussalam kepada GoRiau.com.

Darussalam memastikan, semua mahasiswa yang menerima beasiswa dari Pemkab Siak berasal dari keluarga tak mampu. Sebab, proses untuk mendapatkan beasiswa ini cukup ketat dan melalui beberapa tahapan.

"Setelah data awal kita terima dari RT, RW, Kepala Desa dan Camat bahwa mahasiswa ini benar-benar berasal dari keluarga miskin, lalu kita lakukan verifikasi. Satu persatu kita cek lagi ke rumah mahasiswa itu, untuk memastikan apakah benar mereka dari keluarga miskin," jelasnya.

"Untuk 2 hingga 3 tahun ke depan kita masih pakai data ini, sesuai ketentuannya. Kalau mengenai jumlah, mungkin bisa saja berubah, tergantung kemampuan anggaran, tentu kita sesuaikan," tambah Darussalam.

Agar proses pembagian beasiswa miskin untuk 1.390 mahasiswa itu berjalan lancar, lanjut Darussalam, pihaknya membagi menjadi tiga hari kerja. Pada Senin (30/11/2015) kemarin, sebanyak 352 mahasiswa dari Kecamatan Siak, Mempura, Kotogasib dan Dayun sudah menerimanya.

Untuk hari Selasa (1/12/2015), dibagikan beasiswa kepada 486 mahasiswa yang berasal dari Kecamatan Pusako, Sungai Apit, Sabak Auh, Lubuk Dalam, Bungaraya, Sungai Mandau dan Kerinci Kanan.

"Sedangkan Rabu (2/12/2015) besok, sebanyak 552 mahasiswa dari Kecamatan Tualang, Minas dan Kandis yang akan menerima beasiswa miskin ini," jelasnya.

Dia memaparkan, jumlah beasiswa yang diterima masing-masing mahasiswa bervariasi, dimana untuk Diploma Tiga (D3) Rp1,7 juta per orang, Strata Satu (S1) Rp2 juta per orang, Strata Dua (S2) Rp2,5 juta per orang dan S2 penulisan akhir/tesis sebesar Rp5 juta.

"Program beasiswa miskin ini bukti keseriusan Pemkab Siak di bawah kepemimpinan Pak Syamsuar untuk meningkatkan sumber daya manusia," tutup Darussalam.***