PEKANBARU, GORIAU.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akhirnya mengambil sikap atas persoalan libur sekolah yang hampir satu bulan. Solusi tegas yang diambil adalah dengan memberlakukan kegiatan belajar-mengajar 2-3 kali dalam sepekan.

Kebijakan ini tetap disesuaikan dengan kondisi dan situasi. Untuk projek pertama, Pemprov Riau melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Riau mengarahkan untuk Kota Pekanbaru.

Untuk langkah pertama sekolah dibuka dua kali sepekan. Apabila kesiapan sekolah dan guru semakin baik, akan ditingkatkan menjadi tiga kali sepekan dan dilakukan di seluruh sekolah di Riau," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Riau, Kamsol.

Namun sedikit perbedaan dalam proses belajar-mengajar, biasanya kelas diisi satu orang guru, untuk kondisi ini akan diisi 2-4 orang pengajar. Kemudian para murid hanya diberikan modul pelajaran.

"Ini seperti metode lama. Jadi selain itu, para murid juga diwajibkan menggunakan masker saat berada di dalam kesehatan. Ini solusi untuk aktivitas belajar tetap dilaksanakan dengan tetap mengedepankan kesehatan para murid," terang Kamsol.

Kabut asap tebal kembali menyelimuti sebagian besar wilayah Riau setelah sempat diguyur hujan, Jumat (2/10/2015) lalu. Guyuran hujan tersebut hanya membuat kabut asap menipis selama 2 hari, untuk kemudian kembali datang lagi.

Minggu (4/10/2015) pagi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis hasil deteksi satelit untuk titik panas di Sumatera. Dimana terdeteksi 1.199 'hotspot' di Sumatera.

Dimana tersebar di 7 provinsi. Diantaranya Sumatera Selatan dengan jumlah 'hotspot' tertinggi yakni 1.045 titik. Menyusul Jambi (96), Lampung (35), Bangka Belitung (15), Riau (6), Kepulauan Riau dan Sumatera Utara masing-masing satu titik.

Khusus Riau, 6 titik tersebut tersebar di Indragiri Hilir (4) dan Indragiri Hulu (2). Kabut asap ini masih membuat jarak pandang rendah. Seperti di Rengat, Indragiri Hulu dan Pelalawan hanya terpantau 100 meter. Sementara Kota Pekanbaru dan Dumai sejauh 300 meter.***