SELATPANJANG, GORIAU.COM - Siswa dan siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Tebingtinggi, Minggu (23/11/2014) ramai-ramai masak makanan khas Meranti yaitu mie sagu. Perlombaan masak ini digelar SMAN 1 Tebingtinggi merupakan rangkaian acara memperingati Hari Guru Nasional (HGN) 25 November 2014 mendatang.

Kepada wartawan, wakil kesiswaan SMAN1 Tebinggtinggi, Hj Sri Ramnawati MPc, mengungkapkan bahwa kegiatan yang dimulai pada Minggu pagi itu akan berakhir pada Rabu (25/11) mendatang. Selain untuk kemeriahan HGN, berbagai perlombaan yang digelar sebagai pembentukan karakter, sekaligus membina dan mengembangkan kemampuan para siswa agar manjadi cerdas dan terampil."Hari ini kita memperlombakan tari serampang 12 antar kelas, yang diikuti sebanyak 25 kelas. Kemudian lomba masak mie sagu," kata Hj Sri.Ditambahkan Hj Sri lagi, dalam memasak mie sagu ini, peserta tidak dibenarkan memakai daging baik ayam maupun daging lain untuk dipadukan dengan mie sagu. Melainkan, peserta harus bisa mengkombinasikan makanan khas Meranti itu dengan ikan teri.Kemudian, kata Sri perlombaan akan berlanjut pada Selasa (25/11/2014) mendatang, sementara pada Senin (24/11/2014) tetap belajar sepertimana biasanya. "Perlombaan ini akan kita lanjut pada Selasa. Untuk siswa ada 2 lomba, yakni melukis, dengan tema guru inspirasiku dan lomba menata kelas yang akan diikuti sebanyak 906 siswa," jelasnya.Ditambahkan Sri lagi, selain perlombaan bagi para siswa, guru juga ikut perlombaan tersebut. "Dari guru sendiri akan ikut sebanyak 100 orang, mulai dari guru, satpam dan petugas kebersihan yang akan dibagi menjadi 5 kelompok. Adapun yang akan di perlombakan untuk para guru diantaranya, menaikkan bendera merah putih yang diiringi lagu Indonesia raya Dan tukar kado dengan harga minimal Rp20 ribu," jelasnya dengan rinci.Kemudian siswa juga diwajibkan membawa karya nya sendiri yang akan diberikan kepada guru kesayangan atau yang berkesan di hati."Pemberian karya tangan ini tidak ditentukan kepada siapa siswa harus memberikannya, dan ini bebas kepada siswa untuk memberikan karya tersebut kepada guru yang terkesan di hatinya," tutur H Sri lagi.(zal)