BENGKALIS, GORIAU.COM - Komisi IV DPRD Bengkalis yang membidangi pendidikan meminta Yayasan Bangun Insani (YBI) untuk mengevaluasi kinerja ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Syariah Bengkalis terkait kisruh antara managemen kampus dengan mahasiswa, sebagian dosen dan karyawan.

Permasalahan yang terjadi di salah satu perguruan tinggi Kabupaten Bengkalis itu disebabkan tidak puasnya mahasiswa dengan kepemimpinan Nurul Amin sebagai Ketua STIE Syarih Bengkalis yang dinilai tidak membawa kemajuan.

''Melihat kondisi STIE hari ini, kalau memang kinerja Nurul Amin perlu dievaluasi ya di evaluasi. Kalau memang STIE butuh figur baru untuk kemajuan STIE kedepannya kenapa tidak dilakukan oleh yayasan,'' ujar Irmi Syakipa, anggota Komisi IV DPRD Bengkalis, Kamis (18/12/2014).

Pria yang akrab disapa Ikip ini mengatakan, Komisi IV selalu membuka diri dan siap untuk menjadi orang tengah untuk memediasi agar kisruh yang terjadi di STIE Bengkalis bisa cepat terselesaikan.

''Paling tidak, jika kawan- kawan dari STIE ingin kita hearing masalah ini, masukkan surat ke Komisi IV. Jika perlu nanti kita dudukkan sekali dengan pihak kampus, yayasan dan mahasiswa. Jadi dari situ nanti, bisa kita carikan solusinya,'' paparnya.

''Kita sangat menyayangkan, kalau terjadi pembiaran oleh pihak-pihak yang sebenarnya berkompeten menyelesaikan masalah ini. Menurut kami, dalam kontek ini pihak yayasan harus turun tangan," tambahnya lagi.

Dengan kisruh yang terjadi di STIE, lanjutnya, semua pihak menanggung kerugiannya mulai dari mahasiswa yang meliburkan diri, aktivitas kampus tidak jalan.

''Jadi ini saya lihat sebuah kemunduran didunia pendidikan kita. Sangat kita sayang kenapa kisruh yang ini berlarut- larut. selesaikan dengan kepala dingin, dan kami di Komisi IV sangat siap jadi penengah apalagi untuk STIE yang telah banyak berkontribusi dengan melahirkan mahasiswa yang bisa ikut membangun  kabupaten Bengkalis,'' pungkasnya.(jfk)