BENGKALIS GORIAU.COM - Tiga sekolah di Kabupaten Bengkalis berhasil meraih prestasi dengan masuk sebagai finalis jalan cerita terbaik pada ajang Kids Witness News (KWN), sebuah kompetisi tayangan video singkat bagi anak-anak yang digelar pertengahan Agustus kemarin. Ketiga sekolah itu adalah MTsN Bengkalis, SDN 25 Bantan Air dan SDN 10 Titi Akar.

           MTsN Bengkalis membuat tayangan video singkat dengan judul Persatuan Beras Kematian. Kemudian SDN 25 Bantan Air dari Kecamatan Bantan membuat video berjudul Rumah Walet dan SDN 10 Titi Akar dari Kecamatan Rupat Utara membuat video dengan judul Mimpi Kecil Kami.

Masing-masing tim dari ketiga sekolah tersebut berkesempatan mengikuti pelatihan pembuatan video yang diselenggarakan di Jakarta. Selama dua hari, tim yang terdiri dari siswa-siswi berusia 10-15 tahun beserta satu orang guru pembimbing dari masing-masing sekolah mendapatkan beragam materi untuk membantu mereka mengenal dan belajar tentang cara pembuatan dan menyunting video. Para siswa dari Bengkalis, beserta peserta pelatihan lainnya juga berkesempatan untuk menggali ilmu serta meningkatkan kemampuan dalam bidang videografi melalui interaksi langsung dengan para profesional.

Mereka juga berkesempatan untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pelatihan dengan membuat video singkat berdurasi maksimal lima menit dan kemudian mengirimkannya kepada panitia penyelenggara berdasarkan jalan cerita yang telah dibuat. Selanjutnya, video tersebut dilombakan kembali untuk memilih pemenang di tingkat nasional, yang nantinya akan mewakili Indonesia ke tingkat Regional Asia-Oceania.

Prestasi ini membuktikan bahwa siswa dan guru di Kabupaten Bengkalis memiliki potensi dan kemampuan yang sama besarnya dengan siswa yang berasal dari kota besar untuk berprestasi. Sunarto, guru pembimbing dari SDN 25 Bantan Air mengatakan bahwa ia sangat bangga mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan di Jakarta.

''Kesan saya terhadap pelatihan KWN kemarin luar biasa sekali, semuanya serba baru. Pelatihan tersebut telah memperluas wawasan kami, terutama dalam membuat film. Awalnya kami tidak tahu bagaimana caranya membuat film, tapi sekarang menjadi tahu. Akomodasi yang disediakan panitia juga sangat bagus, tapi macetnya Jakarta itu, lho,'' ujarnya sambil tertawa ringan.

Hal senada diungkapkan oleh Nurul Fatimah, siswa dari SDN 10 Titi Akar yang berkesempatan mengikuti pelatihan. ''Senang bisa pergi ke Jakarta dan bertemu teman-teman dari seluruh Indonesia untuk belajar bersama. Awalnya kami macam tak percaya kalau bisa lolos menjadi 10 besar jalan cerita terbaik, tapi ternyata kami bisa,'' ujarnya.

Kiprah Kabupaten Bengkalis dalam ajang KWN dimulai sejak tahun lalu. Pada KWN 2013, SDN 57 Ketam Putih berhasil meraih juara 2 di tingkat nasional dengan video berjudul ''Sang Penyampai Pesan''. Prestasi yang diraih ini tentunya memotivasi siswa dan guru lainnya untuk berkarya dan meningkatkan partisipasinya dalam kompetisi, baik di tingkat daerah maupun nasional. Diharapkan, semakin banyak sekolah yang semakin terpacu untuk terus-menerus meningkatkan kualitasnya sekaligus memfasilitasi pengembangan minat dan bakat siswa, sehingga akan mendorong kemajuan pendidikan di Kabupaten Bengkalis.

"Karena tak ada jaminan berapa lama peralatan itu bisa dipakai setelah diperbaiki dengan anggaran Rp1,2 miliar itu, kita pun belum berani mengambil keputusan untuk memperbaikinya. Khawatirnya anggaran sudah dikeluarkan banyak, tapi belum lama dipakai rusak lagi," jelas Zulkarnaen.(jfk)