BENGKALIS, GORIAU.COM - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 10 Desa Titi Akar, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, meraih juara pertama tingkat nasional pada ajang Kid Witness News (KWN) 2014 Indonesia. Tim yang dimotori delapan murid ini, berhasil menyisihkan sembilan kelompok dalam pembuatan video pendek dari berbagai daerah di Tanah Air.

''Alhamdulillah, anak didik kita telah menunjukan kemampuan dalam pembuatan video berdurasi pendek. Vidoe yang ditampilkan pada ajang Kid Witnes News 2014 Indonesia berjudul ''Mimpi Kecilku'' mengangkat nama SDN 10 Titi Akar di ajang nasional,'' ungkap pengajar muda Indonesia Nicko Rizqi Azhari, Rabu (25/11/2014).

Kedelapan siswa SDN 10 Titi Akar yang membuat video berjuduk Mimpi Kecilku ini adalah Heri Gunawan, Nurul Fatimah, Wendiyanto, Mutiara, Agustina, Enilawati, Riziren dan Darman. Sedangkan pemain atau aktor sebagian besar merupakan siswa-siswi SDN 10 Titi Akar.

Proses pembuatan video dari penggalian ide, penulisan naskah, pengambilan gambar, hingga pemilihan video dilakukan sepenuhnya oleh siswa-siswi dengan arahan guru pembimbing. Kegiatan pengambilan gambar memakan waktu lebih kurang 10 hari.

Setelah menyabet gelar juara pertama di ajang KWN tingkat nasional ini, selanjutnya karya delapan siswa SDN 10 Titi Akar ini, langsung dibawa ke ajang KWN tingkat internasional. Pesertanya berasal dari Amerika Serikat, Selandia Baru, Thailand, Tiongkok, Jerman dan Perancis. Video karya siswa-siswi SDN 10 Titi Akar tersebut bercerita tentang perjuangan siswa yang ingin mengunjungi kota dengan mengikuti perlombaan sains. Sebagian besar dialog dan narasi dalam video disampaikan dalam bahasa Akit, bahasa penduduk asli Pulau Rupat.

Pada kompetisi KWN 2014 Indonesia, selain SDN 10 Titi Akar, naskah karya siswa-siswi dari dua sekolah lain dari Kabupaten Bengkalis juga berhasil masuk menjadi finalis. Dua sekolah tersebut yaitu SDN 25 Bantan Air dan MTSn Bengkalis. Ketiga sekolah tersebut mengikuti workshop penulisan naskah dan pengambilan gambar di Jakarta pada 12-14 Agustus 2014.

Bukan kali ini saja sekolah-sekolah dari Kabupaten Bengkalis berhasil meraih prestasi di ajang KWN Indonesia. Pada 2013, karya siswa-siswi SDN 57 Ketamputih juga berhasil menjadi finalis dan mendapat juara kedua pada kompetisi yang sama.

Diungkapkan Nico, ajang KWN merupakan kompetisi tahunan yang diadakan oleh Panasonic untuk anak-anak usia 10-15 tahun, di mana setiap anak akan diberikan kesempatan untuk berkreasi membuat tayangan video berdurasi maksimal 5 menit yang mengangkat isu-isu menarik.

Program ini diadakan secara global, pertama kali diadakan di Amerika Serikat pada tahun 1988. Kompetisi KWN memiliki tiga jenjang kompetisi, yaitu nasional, regional, dan global. Di Indonesia, kompetisi ini dimulai sejak tahun 2004. Video terbaik dari setiap negara akan dinilai dan dilombakan untuk kompetisi tingkat dunia.(jfk)