SIAK, GORIAU.COM - Perusahaan minyak dan gas bumi (migas) EMP Malacca Strait SA (EMP MSSA) menyelenggarakan sosialisasi program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) kepada 300 siswa dan guru di SMKN 1 Sungai Apit, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Sabtu (19/4/2014).

Kepala Humas Energi Mega Persada (EMP) Heru Hardono, dalam keterangan tertulisnya mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan terutama untuk memberikan pemahaman tentang arti penting K3 dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kegiatan ini, disampaikan pula langkah-langkah penanganan kebakaran hutan. Hal ini penting supaya dampak kebakaran hutan dapat diminimalisir, sehingga tidak meluas seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu.

"Dari kegiatan ini, para siswa dan guru menjadi paham bagaimana proses terjadinya kebakaran, termasuk bagaimana langkah pencegahan yang bisa dilakukan," tutur Heru.

Menurut Heru, penyelenggaraan kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mempererat tali silaturrahmi. Selain itu menambah wawasan siswa dan guru tentang perlunya mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja, seperti yang selama ini sudah diterapkan oleh EMP Malacca Strait SA.

Kegiatan ini merupakan kali kedua di tahun 2014 setelah sebelumnya kegiatan serupa dilaksanakan di Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, pekan lalu.

"Program ini rencananya akan dilaksanakan secara rutin dan terus berkelanjutan setiap tahunnya," terang Heru.

Selain dari SMKN 1, peserta juga berasal dari sejumlah sekolah lain di Kecamatan Sungai Apit. Yakni SMAN 1, SMAN 2, dan Madrasah Aliyah Sungai Apit.

Acara ini dibagi menjadi dua sesi, yakni sesi penyampaian materi dan sesi praktik. Kedua sesi tersebut dipandu secara langsung oleh Tim Safety dari EMP MSSA.

Dalam sesi materi, para siswa dan guru mendapatkan pengetahuan dan pemahaman perihal K3. Sejumlah contoh-contoh tindakan tidak aman juga dipresentasikan, dengan harapan agar para peserta semakin memahami pentingnya menjaga keselamatan diri.

Para peserta juga mendapatkan penjelasan tentang unsur segi tiga api, proses terjadinya kebakaran, termasuk bagaimana proses terjadinya kebakaran hutan dan pencegahan yang bisa dilakukan. Serta cara pemakaian dan penggunaan alat pemadam kebakaran sederhana maupun dengan bantuan alat. Prinsip keselamatan di jalan raya juga menjadi materi yang disampaikan.

Setelah itu, para peserta diajak mempraktikkan secara langsung cara menanggulangi kebakaran. Dalam sesi ini, sejumlah siswa turut berpartisipasi dalam peragaan cara memadamkan api yang benar dengan memakai alat pemadam kebakaran menggunakan blanket dan Fire Extinguisher.

"Kita berharap, para siswa dan guru membudayakan perilaku K3 dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat menggerakkan perilaku K3 di masyarakat yang lebih luas," pungkas Heru.(rls)