PEKANBARU, GORIAU.COM - Madrasah Ibtidayah Negeri (MIN) 1 Pekanbaru diduga melakukan praktek pungutan liar alias pungli pada penerimaan siswa baru tahun ajaran 2015/2016. Namun Wakil Kepala MIN 1 Pekanbaru Yulda membantah kalau biaya yang dibebankan kepada walimurid sebesar Rp2 juta sebagai praktik pungli.

"Memang ada biaya Rp2 juta itu, tapi itukan biaya pembelian bangku sekolah, karena saat ini kondisi sekolah kami tak memadai. Sementara banyak walimurid memaksa untuk memasukkan anaknya di sekolah ini," kata Yulda ketika dikonfirmasi GoRiau.com, Kamis (30/72015).

Ia mengatakan biaya semacam ini biasa dan tidak melanggar aturan. Dari Rp2 juta ini digunakan untuk biaya baju 5 pasang, biaya bangku dan meja serta biaya penambahan bangunan. "Maklum sajalah, kalau menunggu biaya rehab dari pemerintah itu lama. Lagian mana ada sekarang sekolah gratis. Sementara walimurid mendesak. Jadi kami minta saja biaya pembelian bangku itu. Itu juga sesuai kesepakatan Komite Sekolah," lanjutnya.

Yulda juga meminta tidak perlu memberitakan hal tersebut. Kalau pun perlu publikasi pihak sekolah sudah biasa memanggil wartawan meliput. "Kalau ingin lebih jelas coba hubungi Ketua Komite, dia lebih tahu soal hasil rapat tersebut," lanjut Yulda.

Sementara itu, Ketua Komite MIN 1 Pekanbaru Muhammad Faisal yang dihubungi juga mengaku, biaya yang dibebankan kepada walimurid bukan sebuah pelanggaran. Dan biaya itu bukan dibebankan kepada semua walimurid. Apalagi kebijakan itu atas persetujuan Kepala Kantor Kementerian Agama Pekanbaru yang menaungi sekolah ini. "Bagi yang tak mampu diberi keringanan. Jadi itu tak banyak, paling hanya Rp80 juta yang terkumpul," jelas Faisal yang juga Kepala SMK Telkom ini.

Faisal malah membandingkan dengan sejumlah sekolah lain yang memungut biaya lebih tinggi lagi dengan mengatasnamakan Komite Sekolah. Sebut saja, kata dia, MAN 1 yang meminta uang pembangunan hingga mencapai Rp7 juta. Begitu pula SMKN 2 yang menetapkan iuran untuk komite kepada siswa perbulan Rp350 ribu.

"Dana yang mereka ambil itu perlu ditanyakan. Kalau ini cuma sedikit, tak perlu dibesar-besarkan," pungkasnya.(rul)