PEKANBARU, GORIAU.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau belum menginstruksikan untuk meliburkan sekolah mengingat kondisi cuaca semakin memburuk atau terindikasi tidak sehat. Rencananya, Pemprov Riau akan melaksanakan rapat bersama pihak terkait, Jumat (19/9/2014) besok.

Diantaranya Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Lingkungan Hidup (BLH), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan pihak terkait lainnya. Salah satu poin yang mendasar dalam agenda rapat tersebut adalah tentang aktivitas sekolah-sekolah.

"Belum diputuskan, karena besok rapatnya. Karena memang kondisi cuaca kita sudah terindikasi tidak sehat. Peluang timbulnya sejumlah penyakit cukup besar," kata Kepala Bidang Pencegahan, Penanggulangan, Penyehatan Penyakit dan Lingkungan (P4L) Dinas Kesehatan Riau, Andra, Kamis (18/9/2014).

Kondisi cuaca tidak sehat sudah terjadi di hampir seluruh wilayah Riau. Bahkan beberapa daerah sudah menunjukkan sangat tidak sehat, bahkan berbahaya. Diantaranya seperti Kandis, Libo dan Perawang.

Hanya sedikit Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) menunjukkan kualitas sedang. Rata-rata sudah memasuki kategori tidak sehat hingga berbahaya.

Berdasarkan pantauan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Riau, terdata kualitas udara di Kandis sebesar 473 psi (polutan standar indeks). Menyusul Libo dengan 326 psi.

Kemudian ISPU di Perawang menunjukkan angka 274 psi, Pekanbaru 197 psi, Rumbai 190 psi, Petapahan 153 psi, Minas 140 psi, Duri Fild 117 psi, Duri Camp dan Bangko 103 psi dan Dumai 89 psi.

"Itu belum data semuanya dari seluruh kabupaten dan kota di Riau. Data tersebut bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung kualitas udara yang dihasilkan sekitar alat ISPU yang dipasang," kata Kepala BLH Riau, Yulwiriati Moesa kepada GoRiau.com, Kamis (18/9/2014).

Karena, ISPU hanya bisa memantau kualitas udara yang berada di sekitarnya. Dijelaskan Yulwiriati, terkadang polusi udara yang dihasilkan kendaraan yang hanya di sekitarnya, juga dipantau sebagai kualitas udara yang tidak normal.

"Untuk itu, kita tetap akan turun ke setiap lokasi, terutama yang terpantau dengan polutan yang tinggi," tandas mantan Dirut RSUD Arifin Achmad ini.

Untuk diketahui, kualitas udara 0-50 psi menunjukkan Baik, 51-100 kategori sedang, 101-199 kategori tidak sehat, 200-299 kategori sangat tidak sehat, 300 ke atas menunjukkan berbahaya.***